Suara.com - Honda akhirnya masuk ke dalam daftar pabrikan yang mengembangkan baterai mobil listrik generasi terbaru, yang disebut sebagai baterai solid-state.
Namun demikian, pabrikan kenamaan asal Jepang ini masih memilih untuk mengembangkannya secara mandiri tanpa bekerja sama dengan pihak lain.
"Kami sudah dan masih menjalankan riset baterai solid-state," ungkap Juru Bicara Honda Motor Corporation, Teruhiko Tatebe, seperti diwartakan Reuters pada pertengahan pekan ini.
Penelitian dan pengembangan baterai mobil listrik memang semakin digeber.
Baca Juga: Jokowi Ingin Mobil Listrik Karya Anak Negeri Didorong ke Industri
Hal ini disebabkan oleh regulasi emisi gas buang kendaraan yang makin ketat di berbagai belahan dunia, juga kebijakan pemerintah berbagai negara yang mendorong peralihan dari mobil bermesin konvensional ke mobil listrik.
Baterai solid-state sendiri dianggap sebagai 'suksesor' tepat bagi baterai ion-lithium yang dipakai di mobil listrik kekinian.
Teknologi tersebut menggunakan material padat sebagai konduktor dan dianggap lebih aman serta lebih banyak menyimpan energi ketimbang elektrolit berbentul gel dalam baterai ion-lithium.
Sementara itu, berbeda dengan Honda, Toyota mengembangkan baterai mobil listrik dengan menggandeng Panasonic dan menargetkan pengaplikasiannya pada awal 2020-an.
Sementara BMW merangkul perusahaan asal AS bernama Solid Power. Mercedes-Benz pun kini melirik baterai solid-state.
Baca Juga: Apa Komentar Jokowi Setelah Menjajal Mobil Listrik ITS?
Honda menegaskan, mereka masih ingin melakukan penelitian untuk teknologi ini seorang diri.