Suara.com - McLaren membeberkan bahwa mereka kini sedang dalam proses berkelanjutan untuk riset dan pengembangan supercar listrik, bahkan telah punya prototipenya. Namun, pabrikan asal Inggris ini menekankan, tantangan yang dihadapi membuat mereka masih membutuhkan waktu tak sebentar untuk memproduksi dan memasarkan supercar berteknologi ini.
Engineering Design Director McLaren, Dan-Parry Williams, seperti diwartakan Autocar baru-baru ini, membeberkan bahwa mereka telah membuat dan mengetes prototipe supercar listrik. Dengan prototipe tersebut, McLaren, kata dia, ingin mengetahui bagaimana cara membuat mobil listrik beperforma tinggi yang memuaskan.
"Tapi masih ada perjalanan yang cukup panjang dari sini ke sana jika berbicara mengenai produk kami," ucap Williams.
Isu terbesarnya masihlah menyangkut kemampuan baterai mobil listrik. Williams mencontohkannya dengan membandingkan antara supercar listrik dengan mobil listrik pada umumnya.
Baca Juga: Mercedes-Benz SLR McLaren 722 Milik Michael Jordan Dijual Rp8 M
Sebuah baterai yang mampu memberikan jarak tempuh 500 mil (sekitar 805 km) bagi mobil listrik biasa hanya mampu menyuplai tenaga selama 1,5 jam di trek balap bagi supercar listrik.
"Energi yang dibutuhkan untuk mendapatkan performa yang sangat tinggi di trek sangat mengejutkan. Kemudian, Anda masih harus berurusan dengan lamanya waktu pengisian," papar Williams.
Ia sendiri melihat bahwa perkembangan riset dan pengembangan teknologi baterai mobil listrik saat ini menjanjikan. Tetapi, McLaren masih mengamati ke mana arah pengembangan baterai tersebut.
"Ke arah mana itu akan menuju? Sekarang jauh lebih banyak investasi yang dikeluarkan untuk baterai berorientasi energi-dense (yang memberikan jarak tempuh sejauh mungkin) ketimbang power-dense (yang dibutuhkan supercar listrik agar dapat tenaga eksepsional)," nilainya.
Karena itulah, McLaren hingga kini lebih memilih untuk merilis supercar hibrida, yang menggabungkan mesin bensin konvensional dengan baterai plus motor listrik. Malahan, hingga 2022 nanti, McLaren ingin agar separuh dari model yang mereka jual bermesin hibrida.
Baca Juga: Keledai Gigit McLaren Hingga Rusak, Biaya Perbaikan Rp92 Juta