Jokowi Ingin Mobil Listrik Karya Anak Negeri Didorong ke Industri

Rabu, 20 Desember 2017 | 20:22 WIB
Jokowi Ingin Mobil Listrik Karya Anak Negeri Didorong ke Industri
Presiden Joko Widodo saat mencoba mobil listrik Ezzy II karya ITS. [Akun Twitter @jokowi/screenshot]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo mengutarakan keinginannya agar kelak mobil listrik karya anak bangsa dapat didorong masuk ke industri. Harapan itu disampaikan usai menjadi penumpang mobil listrik buatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Selasa (19/12/2017).

Jokowi merasakan 'sensasi' mobil listrik kreasi lokal tersebut di sela-sela seremoni peresmian Tol Surabaya-Mojokerto. Dia hanya 10 menit berada di dalam mobil yang diberi nama "Ezzy II" itu, mulai dari Gerbang Tol Warugunung hingga kembali ke titik awal.

Seusai menaiki Ezzy II, Jokowi menegaskan bahwa mobil listrik hasil karya perguruan tinggi nasional perlu mendapat dukungan untuk masuk industri.

"Terus kita kejar agar segera bisa masuk ke proses industri," kata Jokowi, seperti dikutip dari akun Twitter resmi Kantor Staf Presiden, Rabu (20/12/2017).

Baca Juga: Apa Komentar Jokowi Setelah Menjajal Mobil Listrik ITS?

Meski begitu, mantan gubernur DKI Jakarta ini mengakui terdapat tantangan yang tidak mudah yang harus dihadapi mobil listrik buatan anak negeri agar mampu bersaing di pasar.

"Perlu waktu 40 hingga 50 tahun untuk menuju kepada standar agar bisa masuk pasar. Yang paling berat, bagaimana produk itu secara desain, secara harga bisa masuk ke pasar, bisa kompetisi dengan produk mobil lain yang sudah lama berada di pasar," paparnya.

Sebelumnya, pada 19 Agustus lalu, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, M. Nasir menjelaskan, pihaknya mendorong lima universitas untuk melakukan riset mobil listrik.

Kelima kampus tersebut ialah Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sebelas Maret (UNS), dan ITS.

Nasir menjelaskan, tanpa regulasi yang memihak kepada inovasi dan riset dalam negeri, tidak mungkin produk-produk berteknologi ciptaan para mahasiswa-mahasiswi Indonesia itu menembus industri. Selain itu, diperlukan kerja sama lintas kementerian yang padu.

Baca Juga: Sang Tunangan 'Bocorkan' Tabiat Marcus Gideon di Luar Lapangan

Pemerintah sendiri kini sedang menyusun regulasi low carbon emission vehicle (LCEV) yang ditargetkan terbit pada awal 2018.

Sejauh ini, regulasi itu diinformasikan bakal memberikan insentif pajak bagi mobil hibrida dan mobil listrik milik para pabrikan agar pasarnya tercipta, hingga akhirnya memungkinkan dirakit di Tanah Air.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI