Suara.com - Truk Grup Volvo, yang terdiri dari merek Volvo dan UD Trucks, bakal lebih banyak lagi yang dirakit di Indonesia pada tahun depan. Pabrikan asal Swedia ini juga akan berusaha memperbanyak tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bagi truk-truk mereka.
"Dari beberapa tahun lalu kami mulai produksi lokal di sini dan kami akan melanjutkannya untuk lebih banyak model. Kami juga mendorong untuk memiliki lebih banyak komponen lokal di model-model kami," kata Presiden Direktur Volvo Indonesia, Valery Muyard, dalam End Year Gathering, Selasa (19/12/2017) kemarin di Jakarta.
Menurut dia, seluruh model truk UD Trucks yang dijual di Indonesia saat ini sudah dirakit secara lokal. Adapun model-model itu, berdasarkan penelusuran Suara.com di laman daring resmi UD Trucks Indonesia, ialah Quester CKE (4x2 Rigid), Quester CDE (6x2 Rigid), Quester CWE (6x4 Rigid), Quester CGE (8x4 Rigid), Quester GKE (4x2 Tractor), Quester GWE (6x4 Tractor).
Grup Volvo merakit truk mereka dengan menggandeng perusahaan perakitan otomotif PT. Gaya Motor, anak perusahaan PT. Astra International. "Kami bekerja sama dengan partner seperti Astra dan Gaya Motor untuk meneruskan hal itu (lokalisasi produk dan komponen)," tukas Muyard.
Baca Juga: Penjualan Truk Volvo Tumbuh Hampir 100 Persen di 2017
Lebih lanjut, lelaki asal Prancis ini mengatakan, produk baru UD Trucks yang direncanakan meluncur tahun depan yaitu truk ringan (light duty truck/LDT) Kuzer juga akan dirakit di Nusantara. Namun, hal itu akan dilakukan secara bertahap.
"Untuk truk bermerek Volvo, volumenya sangat terbatas karena penggunannya terbatas di pertambangan, jadi kami tidak rakit di Indonesia. UD Trucks, di sisi lain, menyasar pasar yang lebih massal spt logistik. Pertambangan adalah bisnis bagus tapi lebih spesifik dan lebih terbatas," paparnya.
Dalam beberapa tahun ke depan, Volvo, menurut Muyard, juga berencana menambah investasi untuk memperbanyak kapasitas produksi di Gaya Motor.
Sayangnya, ia tidak bersedia membuka berapa kapasitas produksi di Gaya Motor saat ini, juga berapa TKDN dari truk-truk mereka.
Pada tahun ini, Volvo mengklaim mampu menjual hampir dua kali lipat lebih banyak dibandingkan pada 2016 dengan hanya berbekal truk berat (heavy duty truck/HDT), berkat kondisi sektor pertambangan yang memulih. Mereka lalu menargetkan pertumbuhan yang melebihi pertumbuhan pasar truk pada tahun depan dengan mengandalkan Kuzer yang bisa masuk ke pasar yang lebih massal.
Baca Juga: Volvo Bakal Suplai 24 Ribu Mobil Swakemudi ke Uber Mulai 2019
"Pasar truk bisa tumbuh 10-20 persen tahun depan. Kami ingin tumbuh lebih dari itu," ucap Muyard.