Suara.com - Penjualan truk di Grup Volvo, yang terdiri dari merek Volvo dan UD Trucks, diklaim tumbuh hampir 100 persen tahun ini. Pertumbuhan sendiri datang terutama dari sektor pertambangan.
"Dibandingkan tahun lalu, penjualan kami tahun ini meningkat hampir dua kali lipat," kata Presiden Direktur Volvo Indonesia, Valery Muyard, dalam End Year Gathering pada Selasa (19/12/2017) di Jakarta. Sayangnya, Muyard tidak bersedia menyebutkan berapa volume penjualan mereka.
Sektor pertambangan, menurut Muyard, merupakan salah satu pendorong utama penjualan truk mereka tahun ini. Harga komoditas pertambangan yang mulai menguat membuat industri ini kembali bergairah sehingga meningkatkan permintaan terhadap truk berat (heavy duty truck/HDT).
"Harga batu bara kini sudah kembali tinggi, mencapai 90 dollar per ton," ujarnya mencontohkan.
Baca Juga: Volvo Bakal Suplai 24 Ribu Mobil Swakemudi ke Uber Mulai 2019
Sektor logistik juga disebut-sebut oleh Muyard turut memberikan kontribusi besar pada penjualan truk Grup Volvo, khususnya yang bermerek UD Trucks.
Adapun sektor pertanian berkontribusi sangat kecil bagi penjualan truk-truk Group Volvo.
"Di sektor pertanian seperti di kelapa sawit kebanyakan menggunakan truk ringan (Light Duty Truck/LDT), sementara spesialisasi kami kami saat ini adalah HDT. Itu kenapa kami sangat menantikan kehadiran LDT kami tahun depan, (UD Trucks) Kuzer, sehingga kami bisa lebih dapat masuk di sektor kelapa sawit," papar Muyard sambil sedikit membocorkan soal rencana peluncuran Kuzer di awal tahun depan.
Kuzer sendiri sudah dipamerkan sebagai kendaraan eksibisi di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017.
"Indonesia adalah pasar yang besar, tapi juga pasar yang sangat spesifik. Pasar LDT sangat besar, sementara HDT lebih kecil," ujar Muyard.
Baca Juga: Polestar, Merek Mobil Listrik Volvo, Luncurkan Produk Pertama