Suara.com - Pejabat PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggaransi bahwa Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) untuk mengisi daya mobil serta motor listrik, yang saat ini sedang diperbanyak jumlahnya, aman jika digunakan di saat hujan.
"Kami memang buat proteksi yang sangat sensitif untuk hal ini," kata General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya, Muhammad Ikhsan Asaad, ketika diwawancarai usai seremoni kerja sama transfer teknologi BMW dengan PLN, di Jakarta Kamis (14/12/2017).
PLN kini memang ingin menggeber pembangunan SPLU di Indonesia. Ini sejalan dengan keinginan pemerintah yang mendorong terciptanya pasar kendaraan listrik melalui regulasi low carbon emission vehicle (LCEV) yang kini sedang disusun dan ditargetkan terbit tahun depan.
PLN sekarang sudah memiliki 1.536 SPLU di seluruh Indonesia, dengan 924 SPLU di antaranya berada di area Jakarta dan sekitarnya.
Baca Juga: Beli Mobil Listrik BMW Bakal Dapat 3 Fasilitas Tambahan
Lebih lanjut, menurut Ikhsan, casing (penutup) SPLU dibuat tahan air dengan sertifikasi IP54. Tiang SPLU pun dibuat cukup tinggi dari permukaan tanah.
Kalau pun ada kemungkinan terburuk semisal banjir yang teramat tinggi hingga SPLU terendam, PLN sudah mendesainnya untuk otomatis non-aktif.
"Kami sudah pasang proteksi kalau misalnya terendam otomatis langsung mati (listriknya)," ujarnya.
PLN Distribusi Jakarta Raya menargetkan untuk mempunyai sekitar 1.500 SPLU pada 2018. Tidak disebutkan, berapa target SPLU secara nasional tahun depan.
Selain jumlah, cara pembayaran pun akan disempurnakan. Jika untuk saat ini ada SPLU yang sudah menerima pembayaran dengan uang elektronik, PLN ke depannya bakal memungkinkan pembayaran dengan QR Code. Adapun tarif SPLU tahun ini ialah Rp1.468 per kWh.
Baca Juga: Pembiayaan Otomotif Adira Finance Capai Rp29 T Hingga November