Suara.com - Detail studi mobil listrik bersama antara Mitsubishi dengan pemerintah sebentar lagi terungkap. Pabrikan berlambang tiga berlian itu berencana mengumumkannya pada 11 Desember mendatang.
"Pernyataan pers lengkapnya akan dikirim Senin (11/12/2017) pagi karena kami sudah dalam finalisasi penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding/nota kesepahaman) antara Mitsubishi dengan kementerian," kata Head of PR and CSR Department PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Intan Vidiasari, ketika ditemui pada Jumat (8/12/2017) kemarin di Jakarta.
Menurut Intan, di dalam keterangan tertulis mereka pada lusa nanti, akan dijelaskan rincian riset mobil listrik bersama antara Mitsubishi dengan pemerintah. Yang pasti, Mitsubishi plus Kementerian Perindustrian tidal melakukannya berdua saja tapi juga mengajak institusi dan organisasi lainnya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, saat dijumpai dalam peresmian pabrik Dongfeng Sokon di Serang, Banten, pada akhir November mengatakan bahwa uji coba mobil listrik Mitsubishi-Pemerintah akan dilaksanakan pada bulan ini. Pihak-pihak yang berkepentingan, menurut Airlangga, bakal mempelajari berbagai hal seperti regulasi dan infrastruktur dengan turut menggunakan 10 unit mobil berbahan bakar alternatif Mitsubishi yakni Outlander PHEV serta I-MiEV.
Baca Juga: Pesanan Xpander Capai 40.000 Unit, Pabrik Mitsubishi Kerja Lembur
Kementerian Perindustrian sendiri sudah membeberkan rencana riset bersama ini sejak September. Riset tersebut merupakan bagian dari penyusunan regulasi low carbon emission vehicle (LCEV) untuk menciptakan pasar mobil hibrida dan listrik di Indonesia.
Lebih lanjut, Direktur Penjualan dan Pemasaran MMKSI, Irwan Kuncoro, saat diwawancarai di hari yang sama dengan Intan, mengatakan bahwa studi gabungan dengan pemerintah merupakan inisiatif langsung dari Mitsubishi Motors Corporation (MMC) di Jepang.
"Kami, MMKSI, pastinya akan masuk dalam proyek itu. Tapi insiatifnya dari MMC," paparnya.