Bidik Pelabuhan Otomotif di Patimban, Astra Bentuk Konsorsium

Rabu, 06 Desember 2017 | 19:39 WIB
Bidik Pelabuhan Otomotif di Patimban, Astra Bentuk Konsorsium
Ilustrasi PT Astra International. (Astra.co.id)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT. Astra International, melalui anak perusahaannya PT. Astratel Nusantara (Astra Infra), sedang membidik posisi operator pelabuhan otomotif di Patimban, Subang, Jawa Barat. Astra Infra akan mengikuti tender pemerintah dengan membentuk sebuah konsorsium yang terdiri dari korporasi domestik dan luar negeri.

Direktur Bisnis dan Pengembangan Astra Infra, Rahmat Samulo, memastikan bahwa pihaknya bakal mengikuti tender operator pelabuhan Patimban, yang diketahui akan digelar pada awal 2018. Hal ini, menurut Samulo, karena pelabuhan tersebut tak hanya strategis bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia, tapi juga bagi perkembangan bisnis Grup Astra kelak.

"Konsumennya sebagian besar nanti adalah Grup Astra. Jadi ini (pelabuhan Patimban) bakal sangat strategis secara nasional dan sangat strategis untuk kami. Akses tolnya pun Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) yang punya Astra. Oleh sebab itu, Astra berkeinginan terlibat di pelabuhan ini sebagai operator," ujar Samulo dalam Workshop Wartawan Industri Astra International, Rabu (6/12/2017) di Semarang, Jawa Tengah.

Pelabuhan Patimban dibangun khusus untuk membuat biaya logistik industri otomotif menjadi lebih kompetitif, sehingga mendorong ekspor dan impor mobil dari dan ke Indonesia. Pembangunan pelabuhan tahap satu yang mencakup terminal kendaraan dan petikemas akan dilakukan tahun depan, dengan 83 persen dana (144 miliar yen atau Rp17,37 triliun) didapat dari Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA).

Sisa dana bakal ditanggung pemerintah untuk pembebasan lahan plus perpajakan. Operator pelabuhan sendiri nantinya bertanggung jawab soal dana pengadaan peralatan, pengoperasian, dan pemeliharaan.

Nantinya, 49 persen saham pelabuhan akan dimiliki oleh Jepang, sementara 51 persen saham dimiliki oleh perusahaan dari Indonesia. Astra Infra, kata Samulo, akan maju dengan konsorsium gabungan antara perusahaan asing dan lokal.

"Astra dalam hal ini tentunya akan ambil porsi (saham) lokalnya. Terus terang kami saat ini sedang mempelajari dan menjalin komunikasi dengan pihak-pihak yang ada," ujarnya mengenai pembentukan konsorsium.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI