Suara.com - Tingginya tingkat pembunuhan di Meksiko membuat industri mobil tahan peluru laris manis. Penjualan kendaraan tahan peluru terus meningkat dari tahun ke tahun.
Hasil riset The International Institute for Strategic Studies, seperti diwartakan Carscoops pada Rabu (22/11/2017), menempatkan Meksiko sebagai negara paling berbahaya kedua sejagad. Dengan kondisi seperti ini, permintaan untuk mobil-mobil tahan peluru membubung tinggi.
Transaksi jual-beli kendaraan-kendaraan tahan peluru di Meksiko rata-rata naik 20 persen setiap tahun, dan mayoritas pembelinya ialah warga sipil. Pilihan untuk konsumen pun makin banyak, dari mulai yang disediakan langsung oleh pabrikan otomotif atau yang sudah dimodifikasi oleh perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang itu.
Hal ini karena tidak semua orang bisa membeli Mercedes-Maybach S600 Guard. Korporasi-korporasi yang mampu mengubah mobil kebanyakan menjadi tahan peluru, kemudian menawarkannya ke pasar, pun bermunculan.
Baca Juga: Cina Rakus Mobil Listrik, Bisa Tembus 1 Juta Unit Tahun Ini
Mereka menyediakan berbagai varian, tipe, level ketahanan peluru, dan harga. Banderol yang ditawarkan beragam, mulai dari 35 ribu dollar AS (Rp473,2 juta) hingga 85 ribu dollar AS (Rp1,14 miliar).
Mobil-mobil ini mampu menahan mulai dari pistol biasa hingga senapan AK-47.
Pembelinya rata-rata wirausahawan yang ingin menjaga dirinya dan keluarganya sembari melakukan bisnis harian. Namun, perusahaan-perusahaan penyedia mobil tahan peluru saat ini juga sudah mulai menjangkau dan melayani konsumen dengan tingkat pendapatan lebih rendah melalui layanan kredit.
Salah satu perusahaan yang disebut telah menyediakan opsi kredit tersebut ialah EPEL.
Meskipun meraih keuntungan dari bisnis mobil tahan peluru, Chief Executive Officer EPEL, Ernesto Mizrahi, tetap berharap kondisi di negaranya membaik dan tingkat pembunuhan menurun. Ia mengaku akan dengan senang hati mengubah bisnisnya jika tindak kriminalitas di Meksiko merosot.
Baca Juga: Air Bag Mobil Tak Berfungsi saat Setnov Kecelakaan
"Semua keluarga kami menderita karena krisis ini. Kami harap ini (tingkat pembunuhan) menurun dan kami bisa mengubah bisnis kami ke mobil limousine atau apa pun itu," ucapnya.