Renault Ogah Balik Lagi ke Amerika Serikat

Rabu, 22 November 2017 | 18:14 WIB
Renault Ogah Balik Lagi ke Amerika Serikat
Logo Renault. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Renault tidak ingin masuk lagi ke Amerika Serikat karena lebih melihat Cina serta Rusia sebagai pasar yang lebih mungkin mereka masuki, kata Chairman of The Board Nissan-Renault-Mitsubishi, Carlos Ghosn.

"Saya tidak memikirkan hal tersebut (Renault kembali ke AS), tidak ada kemungkinan itu terjadi di rencana jangka menengah kami. Prioritas terbesar bagi Renault di rencana jangka menengah kami adalah Cina dan Rusia," ucap dia, seperti diwartakan Automotive News belum lama ini.

Rencana jangka menengah yang dimaksud ialah target mencapai penjualan total 14 juta unit untuk Nissan, Renault, dan Mitsubishi pada 2022. Sebanyak 9 juta unit di antaranya akan berbagi empat platform yang sama milik aliansi.

Aliansi juga berencana meluncurkan hingga 12 mobil listrik hingga 2022.

Baca Juga: Pemerintah Prancis Jual Hampir Rp19 Triliun Sahamnya di Renault

"Renault akan menjual 70 ribu unit di Cina tahun ini dan 550 ribu unit di akhir rencana (2022). Sementara, di Rusia, Renault harus memastikan mereka fokus memanfaatkan pemulihan ekonomi negara itu," tukas Ghosn.

Adapun alasan Renault ogah balik lagi ke AS, menurut Ghosn, adalah karena aliansi sudah memiliki 'mesin pertumbuhan' yang cukup sehingga tak perlu menambahnya lagi. Terlebih, Nissan dan Mitsubishi sudah menjual kendaraan dengan jumlah cukup banyak bagi aliansi di AS.

"Masuk AS dan menjual beberapa mobil saja gampang. Tapi (untuk menjual banyak) dibutuhkan strategi produk dan pemasaran yang benar-benar mumpuni. AS adalah pasar yang amat kompetitif," ujarnya.

Ghosn menyebutkan bahwa bagi aliansi, ada tiga pasar yang akan menjadi andalan utama menuju rencana menjual 14 juta unit di 2022. Ketiga pasar itu ialah Cina, Rusia, plus Brazil.

"Itu (penjualan 14 juta unit di 2022) tidak datang dari AS. AS hanya berkontribusi sebagian dan bukan dalam jumlah relatif besar. Bukan juga dari Eropa karena di sana pasar akan stabil. Kebanyakan penjualan kami bakal datang dari Cina," tegasnya.

Baca Juga: Mobil Mirip Gelembung Ini Menang Lomba Desain Renault

"Faktor besar kedua adalah dua negara yang akan segera pulih perekenomiannya. Dua negara tempat kami berinvestasi beberapa tahun belakangan ini yaitu Rusia dan Brazil," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI