Soal Mobil Listrik, Nissan: Impor CBU Dulu, Biar Lebih Cepat

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 22 November 2017 | 05:51 WIB
Soal Mobil Listrik, Nissan: Impor CBU Dulu, Biar Lebih Cepat
Nissan Note e-Power di GIIAS 2017, ICE, BSD City, Tanggerang, Sabtu (12/8). [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT. Nissan Motor Indonesia (NMI), agen pemegang merek mobil Nissan di Indonesia, mengatakan bahwa program mobil listrik dan ramah lingkungan di Indonesia bisa cepat terwujud jika pemerintah mengizinkan produsen mengimpor mobil dalam bentuk completely built up (CBU) dari luar negeri.

Pemerintah Joko Widodo memang sedang merampungkan regulasi mobil listrik atau low carbon emission vehicle (LCEV) di Tanah Air. Peraturan Presiden tentang Kendaraan Listrik, yang di dalamnya antara lain mengatur tentang insentif bagi pabrikan penjual mobil listrik, rencananya terbit pada akhir 2017.

Dengan aturan baru ini, pemerintah, yang menargetkan 20 persen mobil yang diproduksi di Indonesia pada 2025 harus bertenaga listrik, berharap para produsen mobil di Tanah Air berani memboyong dan memproduksi kendaraan listriknya di Indonesia.

"Tergantung pada aturan dari pemerintah nanti. Tetapi kalau mau cepat, jika CBU diberi keringanan pajak, maka bisa dengan CBU. Dengan skema CKD (completely knocked down) juga bisa, tapi prosesnya nanti lama, karena harus bangun pabrik dulu," kata General Manager Marketing NMI di Ubud, Bali, Selasa malam (21/11/2017).

Nissan sendiri sudah bersiap memasuki era mobil listrik di Indonesia dengan Nissan e-Note Power. Mobil hibrida ini menurut Nissan paling cocok di Indonesia karena bisa langsung dipasarkan tanpa perlu mempersiapkan infrastruktur seperti stasiun pengisian listrik seperti pada kendaraan listrik lainnya.

Nissan e-Note Power menggunakan mesin bensin 1,2 liter yang berfungsi sebagai "pembangkit listrik". Listrik yang dihasilkan mesin bensin ini yang kemudian dimanfaatkan untuk menggerakan mobil.

"Konsumsi bahan bakarnya 37,2 km per liter pada tipe S dan 34 km per liter pada tipe menengah dan teratas (X dan Medalist)," ujar General Manager Riset dan Pengembangan PT. Nissan Motor Indonesia (NMI), Masayuki Ohsugi, pada 13 November lalu di Jakarta.

Kini sembari menunggu rampungnya regulasi kendaraan listrik - yang kabarnya kini tengah ditelaah oleh Kementerian Keuangan - , Nissan berencana memperkenalkan Note e-Power ke publik di kota-kota besar di Indonesia.

"Kami berencana melakukan roadshow di kota-kota besar di Indonesia dan melibatkan para konsumen kami di sana, sehingga publik bisa merasaan Note e-Power," pungkas Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI