Gawat, Tes Berkendara Baru Dinilai Bisa 'Makan' Korban

Dythia Novianty Suara.Com
Kamis, 16 November 2017 | 07:27 WIB
Gawat, Tes Berkendara Baru Dinilai Bisa 'Makan' Korban
Ilustrasi belajar menyetir. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manuver baru yang ditambahkan pada tes mengemudi adalah 'jebakan maut'. Tes 'L' yang telah direvisi akan meluncurkan teknik baru dan dirilis 4 Desember tahun ini.

Manuvernya akan mengharuskan peserta didik untuk mencoba masuk jalan raya, saat memarkirkan kendaraannya pada posisi berlawanan dengan arus lalu lintas. Beberapa instruktur mengatakan bahwa teknik ini bertentangan dengan aturan Jalan Raya dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Antony Cove, yang berbasis di pertengahan Glamorgan, mengatakan bahwa dia sangat khawatir dan sekarang telah meluncurkan sebuah petisi (dan sudah memiliki lebih dari 3.000 tanda tangan).

Dia mendapat dukungan dari instruktur lain yang mengklaim bahwa manuver baru tersebut tidak mematuhi peraturan Highway Code 239, yang menginstruksikan 'jangan parkir melawan arus lalu lintas'.

Baca Juga: Merasakan Sensasi Berkendara Wuling Confero S, Sang Rival Avanza

"Saya dan setiap instruktur mengemudi yang telah saya ajak bicara, menentang gagasan ini karena ini adalah latihan yang berbahaya," ujar Cove.

Instruktur berbasis Lincoln Kevin Breen juga yakin itu berisiko, terutama ketika peserta didik mulai mengambil pelajaran di musim dingin, dengan sedikit atau tanpa cahaya.

"Tidak apa-apa mengajari orang untuk melakukan ini di siang hari tapi apa yang terjadi pada saat Anda mengemudi di malam hari? Ini bukan hal yang paling aman untuk dilakukan, kendaraan yang melaju hanya akan melihat dua lampu di sisi jalan mereka dan tidak tahu itu adalah pelajar. Menurut Aturan Jalan Raya, Anda tidak diizinkan melakukannya," bebernya.

Sementara itu, Jane Clarke, yang mengajar instruktur mengemudi di daerah Lincoln, tidak setuju dengan petisi protes tentang manuver baru tersebut.

"Saya pribadi tidak melihat apa masalahnya, saya cukup sering melakukan manuver dan berpikir itu adalah keterampilan yang berharga untuk dimiliki. Saya pikir tes baru itu sendiri telah dipikirkan dengan baik dan memberi lebih banyak waktu untuk mengemudi sendiri," jelasnya.

Baca Juga: Gunakan Aplikasi Navigasi saat Berkendara Bisa Kena Tilang!

Operator dan Vehicle Standards Agency (DVSA) mengatakan bahwa manuver baru ini mencerminkan bagaimana orang benar-benar mengemudi dan sangat penting mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk melakukannya dengan aman, itulah sebabnya mengapa disertakan.

Tes baru ini diujicobakan dengan lebih dari 4.300 pengemudi belajar dan mendapat dukungan dari industri pelatihan pengemudi dan kelompok keselamatan jalan.

Belum bisa dibayangkan jika keterampilan seperti ini juga diberlakukan di Indonesia. Tentu dibutuhkan kedewasaan bersikap dalam berkendara, agar saat ada di jalan raya pun lebih berhati-hati. [Metro]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI