Kata Nissan Soal Harga Mobil Listrik Note e-Power di Indonesia

Rabu, 15 November 2017 | 08:56 WIB
Kata Nissan Soal Harga Mobil Listrik Note e-Power di Indonesia
Nissan Note e Power di GIIAS 2017, ICE, BSD City, Tanggerang. [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nissan dikabarkan berencana memboyong Note e-Power ke Indonesia. Namun Nissan mengatakan, mereka belum menghitung berapa perkiraan harga jual mobil listrik Note e-Power saat kelak dijual di Indonesia. Pabrikan ini masih perlu menunggu keluarnya insentif pajak, yang saat ini sedang disusun pemerintah dalam regulasi low carbon emission vehicle (LCEV), untuk melakukan simulasi harga.

"Kami belum bisa menghitung harganya berapa. Harus tunggu dulu regulasinya keluar, baru kami bisa simulasikan. Mudah-mudahan mobil listrik betul-betul mendapat dukungan luar biasa dari pemerintah dari sisi (insentif) pajak supaya pasarnya bisa cepat tumbuh," kata Wakil Presiden Penjualan dan Pemasaran PT. Nissan Motor Indonesia (NMI), Davy J. Tuilan, saat diwawancarai pada Senin (13/11/2017) kemarin di Serpong, Tangerang.

Davy berbicara di sela-sela pemaparan dan uji teknologi Note e-Power di depan Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto dan segenap pejabat Kementerian Perindustrian, Kementerian Lingkungan Hidup serta Kementerian Perhubungan. Mobil listrik Nissan ini memang telah dipastikan sebagai model mobil listrik pertama pabrikan di Indonesia jika regulasi LCEV sudah terbit.

Lebih lanjut, Davy, meski belum bisa memberikan kisaran harga Note e-Power kelak di Tanah Air, mengatakan bahwa mobil listrik mesti berbanderol tak terlalu jauh dari mobil bermesin konvensional agar dapat mempenetrasi pasar dengan baik.

Baca Juga: Mencicipi Torsi Gila Mobil Listrik Nissan Note e-Power

"Ini karena memang harga yang mahal menjadikan awareness dan minat beli mobil listrik dari bangsa Indonesia ini sangat kecil. Mobil listrik murni hanya 5 persen minat belinya dari hasil survei kami. Jadi, itu semua memang penghalang utamanya harga," ujarnya.

Isu harga mobil listrik ini, menurut Davy, masih amat tergantung dari insentif fiskal pemerintah.

Namun, Davy menjelaskan bahwa Nissan belum mempelajari berapa selisih harga yang cocok antara mobil listrik dengan mobil berteknologi konvensional di segmen yang sama di Indonesia.

"Terus terang, saat ini kami belum studi di sisi berapa (selisih yang pas). Cuma, kalau misalnya saja biaya operasional lebih hemat 15 persen dan salesman bisa menjelaskan ke konsumen soal itu, mungkin harganya selisih 15 persen lebih mahal masih bisa diterima karena bisa dikonversi dengan biaya operasional tadi. Tapi itu studi yang masih sangat kasar sekali, ya," terangnya.

Baca Juga: 4 Keunggulan Nissan Note e-Power Selain Tak Usah 'Dicolok-colok'

Note e-Power diluncurkan secara global pada November 2016 di Jepang. Sejak diluncurkan, Note e-Power langsung menjadi mobil listrik terlaris di 'Negeri Sakura', mengalahkan jagoan-jagoan lama seperti Toyota Prius.

REKOMENDASI

TERKINI