Diproduksi Lokal, Honda CRF150L Lirik Pasar Ekspor

Kamis, 09 November 2017 | 20:18 WIB
Diproduksi Lokal, Honda CRF150L Lirik Pasar Ekspor
Peluncuran Honda CRF150L di Tangerang, Kamis (9/11/2017). [Suara.com/Insan Akbar Krisnamusi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Motor trail terbaru Honda, CRF150L, tak lagi diimpor seperti dua motor trail lain mereka yang diluncurkan di awal 2017. Bukan saja sekadar diproduksi lokal, Honda pun membuka kemungkinan untuk mengekspornya di masa mendatang.

CRF150L mengaspal di Indonesia pada Kamis (9/11/2017). Kehadiran 'kuda besi' berbanderol Rp31,8 juta on the road Jakarta tersebut melengkapi dua model motor trail sebelumnya yang datang pada Februari tahun ini yaitu CRF1000L plus CRF250Rally.

Berbeda dengan dua 'kakaknya' yang masih diimpor dari Thailand, CRF150L langsung dirakit di salah satu pabrik Honda di Pegangsaan, Jakarta.

"Tingkat komponen dalam negerinya 98 persen dan kapasitas produksi per tahun ialah 35 ribu unit per tahun," kata Direktur Pemasaran PT. Astra Honda Motor (AHM), Thomas Wijaya, dalam seremoni peluncuran di Serpong, Tangerang.

Baca Juga: Kenapa Honda Akhirnya 'Main' Lagi di Pasar Motor Trail?

Kapasitas produksi bagi CRF150L itu disesuaikan dengan target penjualannya selama 12 bulan.

Lebih lanjut, Direktur Pemasaran AHM, Shigeto Kimura, menjelaskan bahwa sementara ini CRF150L rakitan dalam negeri baru dijual untuk pasar Indonesia saja. Namun, ia membeberkan bahwa Honda sedang mempelajari kemungkinan mengekspor utuh model tersebut.

"Apabila ada kebutuhan di Asia akan kami pelajari dan memang sebenarnya kami sedang studi juga kemungkinan ekspor di sekitar Asia," ujar Kimura.

CRF150L sendiri merupakan motor trail bermesin 150 cc, SOHC, berpendingin udara, dengan sistem distribusi bensin injeksi PGM-FI. Mesin tersebut diklaim paling bertenaga di kelasnya berkat gelontoran daya 12,91ps di 8.000 rpm serta torsi 12,43 Nm di 6.500 rpm.

Motor trail yang memiliki konsumsi bensin 39,3 km/liter (EURO 3) serta 43,03 km/liter (EURO 2) itu diciptakan sebagai kendaraan roda dua multifungsi untuk keseharian dan offroad. Fitur-fitur yang membekalinya ialah panel meter digital berdesain ringkas, setang yang dapat disetel di dua posisi, suspensi long travel upsidedown dari Showa berdiameter pipa terbesar di kelasnya (37 mm), panjang stroke 225 mm, suspensi belakang Pro-link dengan travel axle 210 mm.

Baca Juga: Honda Rilis Motor Trail CRF150L, Lebih Murah dari Kawasaki

Peleknya terbuat dari material aluminium berukuran 21 inchi di depan serta 18 inchi di belakang dengan ban dual purpose. Sistem pengeremannya menggunakan cakram bergelombang (wavy disc brake) berukuran 240 mm di depan serta 220 mm di belakang, lagi-lagi terbesar di kelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI