Beritakan Pemecatan 700 Karyawan, Bos Tesla: Memalukan!

Kamis, 02 November 2017 | 09:25 WIB
Beritakan Pemecatan 700 Karyawan, Bos Tesla: Memalukan!
Bos Tesla Motors, Elon Musk. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Chief Executive Officer Tesla, Elon Musk, meneriaki jurnalis-jurnalis di Amerika Serikat karena pemberitaan mengenai pemecatan yang dilakukannya terhadap 700 karyawan.

Tesla kini sedang dirundung banyak masalah. Pabrikan mobil listrik asal 'Negeri Paman Sam' ini sedang kewalahan menggeber produksi Model 3 untuk memenuhi permintaan, menghadapi tekanan karena memecat 700 karyawan. Kabar terbaru, perusahaan rugi 619 juta dollar AS (Rp8,39 triliun) di kuartal tiga 2017 akibat pembangunan pabrik superbesar.

Musk lalu memperlihatkan kekesalannya terhadap pemberitaan pemutusan hubungan kerja 700 karyawan. Ia, seperti diwartakan Jalopnik pada Kamis (2/11/2017), berteriak 'memalukan!' kepada beberapa jurnalis yang memberitakan hal tersebut.

Musk berteriak kata tersebut saat melakukan telekonferensi dengan para investor dan pewarta, mengenai perkembangan terkini produksi Model 3 plus laporan keuangan Tesla.

Baca Juga: Terungkap! Alasan Keterlambatan Produksi Tesla Model 3

Sebagai informasi, Tesla pada Oktober lalu memecat 700 karyawan secara serentak karena alasan kinerja yang tak memenuhi indikator performa kuartal ketiga. Langkah ekstrem ini lalu diangkat oleh berbagai media massa, menambah sorotan pada Tesla dan Musk.

Musk sendiri diketahui menganganggap pemberhentian 700 dari total 33 ribu pekerja Tesla bukanlah hal besar. Menurut dia, persentasenya sangat kecil dan itu pun dilakukan karena alasan kinerja.

Namun, kritik yang beredar mengatakan bahwa pemecatan dilakukan untuk menghadang langkah karyawan-karyawan Tesla membentuk serikat pekerja dan bukan karena performa. Musk sekarang juga sedang menghadapi tuntutan hukum karena dianggap melanggar regulasi tenaga kerja AS, yaitu perusahaan harus memberikan jangka waktu 60 hari sebelum resmi memberhentikan pekerja-pekerja mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI