Tertimpa Skandal, Penjualan Nissan di Jepang Diperkirakan Anjlok

Selasa, 31 Oktober 2017 | 18:05 WIB
Tertimpa Skandal, Penjualan Nissan di Jepang Diperkirakan Anjlok
Logo Nissan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nissan Motor Corporation mengatakan penjualan mobil-mobil mereka di Jepang pada Oktober ini bakal anjlok akibat skandal pelanggaran prosedur inspeksi akhir kendaraan produksinya yang kini sedang diselidiki oleh otoritas Jepang.

Nissan, seperti diwartakan Reuters pada Selasa (31/10/2017), bahkan menilai bahwa penurunan transaksi jual-beli pada bulan ini di Negeri Sakura akan sangat drastis. Menurut mereka, mungkin saja jumlahnya turun separuh jika dibandingkan dengan pencapaian mereka pada Oktober tahun lalu.

Berdasarkan penelusuran Suara.com di laman daring resmi Nissan, penjualan mereka khusus di Jepang pada Oktober 2016 sendiri ialah 38.708 unit.

Lebih lanjut, Nissan saat ini memang sedang dilanda skandal pelanggaran prosedur pengecekan final kendaraan di lima dari enam pabrik mereka di negara tersebut. Salah satu pabrikan terbesar dunia ini, melalui inspeksi yang dilakukan pada akhir September hingga awal Oktober, terbukti mengizinkan teknisi tak bersertifikat untuk melakukan pemeriksaan pamungkas pada kendaraan yang sudah selesai dirakit.

Padahal, pemerintah Jepang mewajibkan semua kendaraan diperiksa hanya oleh teknisi dengan sertifikasi khusus.

Sebagai dampaknya, Nissan diwajibkan menarik seluruh kendaraan yang mereka jual dalam tiga tahun terakhir di Jepang. Adapun jumlahnya mencapai sekitar 1,2 juta unit.

Aktivitas produksi di pabrik-pabrik Nissan pun dihentikan, sampai mereka selesai menginvestigasi dan membenahi proses inspeksi akhir kendaraan sesuai regulasi. Berdasarkan penjelasan Nissan, mereka sudah melakukan ini di satu pabrik, dan sisanya akan menyusul.

Tak hanya Nissan saja yang tersandung kasus ini. Subaru, belum lama ini, juga mengakui bahwa mereka melakukan pelanggaran serupa di pabrik mereka di sana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI