Suara.com - Korps Lalu Lintas Kepolisian Republik Indonesia (Korlantas Polri) mengatakan, warna hitam di pelat nomor kendaraan pribadi akan diganti dengan yang mencolok. Hal ini demi membuat plat nomor lebih jelas ketika direkam oleh kamera pemantau atau CCTV.
"Kami akan upayakan, jika (wacana penggantian warna pelat nomor) jadi, warnanya yang bisa terpantau, terlihat oleh kamera CCTV walaupun itu siang apalagi malam hari. Warna yang bisa dibilang eye catching, bisa terlihat," kata Kepala Seksi Kemitraan Korlantas Polri, AKBP Aldo Siahaan, saat diwawancara usai acara Kick-off Michelin Safety Academy 2017, Rabu (4/10/2017) kemarin di Jakarta.
Seperti diketahui, sejak akhir September kemarin, Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Royke Lumowa, menjelaskan bahwa ada rencana mengganti warna pelat nomor kendaraan karena warna hitam yang saat ini dipakai berpotensi sulit terlihat di CCTV. Kemungkinan, penggantian tersebut bakal dilaksanakan mulai 2019 secara bertahap.
Korlantas, menurut Royke, kini fokus terlebih dahulu merevisi regulasi dan melakukan sosialisasi ke Kepolisian-kepolisian Daerah.
Lebih lanjut, ubahan pada pelat nomor kendaraan kemungkinan hanya pada warna dan bukan ukuran.
"Saya juga belum dapat informasi, gambaran dari pimpinan bagaimana. Mungkin tidak ada perubahan terlampau signifikan mengenai ukuran karena kita kan juga melihat space-nya," ucap Aldo.
"Hanya saja itu tergantung dari bagaimana pimpinan, dalam hal ini Kakorlantas, bersama dengan timnya dalam melaksanakan penelitian lagi lebih mendalam," lanjutnya.
Aldo lalu menjelaskan bahwa ke depannya, Korlantas ingin penyebaran CCTV merata di Indonesia. Kalau bisa, CCTV juga tak hanya terpasang di jalan-jalan besar tapi juga jalan-jalan kecil.
"Jangan berpikir CCTV untuk memata-matai pengendara. Itu salah satu. Yang berikutnya adalah untuk membantu kita memantau keamanan. Jadi tidak hanya satu sisi kegunaannya tapi banyak sekali kegunaan CCTV yang dipasang di jalan-jalan," papar dia.
Meski begitu, perluasan pemasangan CCTV tentunya butuh waktu karena menyangkut kesiapan daerah, infrastruktur, sarana dan prasarana.
"Perlu waktu karena semuanya tergantung pada sumber daya manusianya dan kesiapan daerahnya. Jadi tidak bisa kami paksakan besok jadi atau dua tahun lagi jadi. Ini bicara tentang daerah. Kembali lagi kepada masing-masing pemangku kepentingan siap tidak sumber daya manusia, sarana-prasarana. Itu perlu waktu. Namun kami ke depannya akan seperti itu. Sabar saja," tukasnya.
CCTV sendiri, menurut Aldo, saat ini sudah terpasang antara lain di ruas-ruas jalan provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
"Paling tidak (Pulau) Jawa dulu," responsnya ketika ditanyakan soal prioritas pemasangan CCTV.