Kalahkan Mobil Jepang, Tata Suplai 10 Ribu Mobil Listrik

Sabtu, 30 September 2017 | 12:28 WIB
Kalahkan Mobil Jepang, Tata Suplai 10 Ribu Mobil Listrik
Tata Nexon mejeng di international Geneva motor Show ke-87 di Palexpo-Jenewa, 9 Maret 2017. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tata Motors, pabrikan asal India, bakal menyuplai 10 ribu mobil listrik bagi pemerintah Negeri Hindustan setelah memenangi tender.

Dalam tender tersebut, Tata mengalahkan pabrikan-pabrikan asal India lainnya dan juga Jepang.

Tata, seperti diberitakan Bloomberg pada Sabtu (30/9/2017), ditunjuk untuk menyediakan 10 ribu mobil listrik bagi institusi-institusi pemerintah di sana.

Sebanyak 500 unit pertama bakal didistribusikan pada November mendatang. Adapun 9.500 unit sisanya bakal didistribusikan pada fase kedua.

Baca Juga: Toyota Bareng Mazda Kembangkan Mobil Listrik

Tata bakal menyediakan mobil-mobil listrik seharga 1,12 juta rupee (Rp231,09 juta) per unit. Banderol tersebut sudah termasuk pajak dan garansi lima tahun.

Kesepuluh ribu unit mobil listrik ini nantinya menggantikan mobil-mobil dinas bermesin bensin dan diesel yang sudah berusia tiga hingga empat tahun.

Adapun total mobil dinas yang digunakan oleh institusi-institusi pemerintahan di India saat ini berjumlah sekitar 500 ribu unit.

Tender itu sendiri diadakan oleh Energy Efficiency Service Ltd. (EESL) yang merupakan badan usaha milik negara di India.

EESL bergerak di bidang konsultasi dan pembiayaan proyek-proyek ramah lingkungan.

Baca Juga: Produsen Vacuum Cleaner Bikin Mobil Listrik, Incar Pasar Asia

Selain diikuti Tata, tender mobil listrik tersebut diikuti pula pabrikan otomotif lokal Mahindra dan pabrikan asal Negeri Sakura, Nissan.

India kini sedang mengejar target ambisius untuk melarang penjualan mesin bensin dan diesel pada 2030.

Tender pengadaan mobil listrik dalam jumlah massif ini merupakan salah satu cara pemerintah mengurangi ketergantungan terhadap mobil dinas berbahan bakar konvensional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI