Produsen Vacuum Cleaner Bikin Mobil Listrik, Incar Pasar Asia

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 27 September 2017 | 17:10 WIB
Produsen Vacuum Cleaner Bikin Mobil Listrik, Incar Pasar Asia
Salah satu vacuum cleaner bikinan Dyson. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - James Dyson, jutawan Inggris yang beken sebagai produsen vacuum cleaner, pada pekan ini mengatakan perusahaannya sedang mengembangkan mobil listrik. Mobil listrik ini akan diluncurkan pada 2020 dan mengincar pasar Asia.

Dyson, pada Selasa (26/9/2017), mengatakan dia akan menggelontorkan investasi senilai 2 miliar pound sterling untuk mewujudukan ambisi itu.

Ia mengatakan akan memanfaatkan teknologi solid-state baterry dan motor listrik yang digunakan pada mesin vacuum cleaner-nya untuk mengembangkan mobil listrik itu.

"Teknologi baterai sangat penting bagi Dyson, motor listrik sangat penting bagi Dyson, kontrol lingkungan juga sangat peting bagi kami," kata dia kepada Reuters di London.

"Saya terus mengembangkan teknologi-teknologi ini secara konsisten karena saya yakin pada satu saat kami bisa membuat mobil," imbuh dia.

Dyson mengatakan telah mengerahkan sebuah tim khusus berisi 400 orang insinyur untuk mengembangkan mobil tersebut. Tim itu sudah bekerja selama 2,5 tahun di sebuah bengkel milik Dyson di Malmesbury, Wiltshire, Inggris.

Berbeda dengan pabrikan mobil listrik lain, Dyson memilih menggunakan solid-state baterry ketimbang baterai lithium ion. Alasannya karena baterai solid-state auh lebih aman, tak mudah panas, dan lebih cepat diisi ulang.

Dyson sendiri tahun lalu sudah merekrut sejumlah eksekutif produsen mobil Inggris, Aston Martin. Mereka diduga turut menjadi otak di balik proyek mobil listrik Dyson.

Soal pasar yang akan diincar, Dyson mengaku bahwa pihaknya melihat potensi besar di Asia Timur dan Tenggara.

"Kami melihat sebuah pasar yang sangat besar untuk mobil ini di Timur Jauh," ujar dia.

Meskipun demikian, Dyson mengaku perusahaannya belum memiliki desain atau pun sasis. Perusahaannya juga belum memutuskan akan merakit mobil itu di mana, tetapi menegaskan tak akan bekerja sama dengan perusahaan mobil lain.

"Apa bagusnya membuat sesuatu yang mirip dengan produk orang lain?" kata dia sembari menambahkan bahwa mobil yang kini sedang dibangun bukan mobil sport atau juga mobil murah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI