Tencent Ikut Dukung Perusahaan Mobil Terbang Jerman

Selasa, 05 September 2017 | 16:42 WIB
Tencent Ikut Dukung Perusahaan Mobil Terbang Jerman
Konsep mobil terbang Lilium. [lilium.com/suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lilium GmbH, sebuah perusahaan rintisan spesialisasi mobil terbang asal Jerman, baru saja berhasil mengumpulkan investasi sebesar 90 juta dolar Amerika Serikat (sekitar Rp1,2 triliun) dari sejumlah investor, termasuk dari Tencent, raksasa teknologi asal Cina.

Perusahaan yang bermarkas di Munich, Jerman berencana menggunakan investasi baru itu untuk membangun sebuah purwarupa mobil terbang yang bisa menampung lima penumpang dan melesat dengan kecepatan 300 kilometer per jam.

Lilium sendiri pada April lalu telah sukses membuat purwarupa mobil terbang berkapasitas dua tempat duduk.

Selain dari Tencent, investasi itu juga diperoleh dari bank swasta Belgia, LGT Group; Obvious Ventures, perusahaan milik pendiri Twitter, Ev William; dan pemodal Inggris, Atomico.

"Teknologi kami akan bisa dengan cepat diadopsi di area perkotaan atau (untuk melayani perjalanan) antarkota. Yang kami butuhkan hanya landasan," kata Chief Commercial Officer Lilium, Remo Gerber.

"Kami kini sedang mencari mitra yang bisa mengoperasikannya, dengan harga yang mirip dengan harga transportasi kereta api atau taksi biasa," imbuh dia.

Meski demikian Gerber mengakui bahwa perusahaannya masih butuh sekitar dua tahun lagi untuk bisa memproduksi mobil terbang secara massal.

Berkat investasi baru Lilium kini diperkirakan memiliki modal senilai lebih dari 100 juta dolar AS. Aliran modal yang massif sebelumnya juga pernah diterima Lilium pada 2016 silam. Saat itu, mereka menerima 11,4 juta dollar AS (Rp152,03 miliar).

Semua uang yang dipercayakan kepada Lilium pun membuat mereka kini menjadi salah satu perusahaan pembuat mobil terbang dengan sokongan modal paling kuat saat ini.

Di Jerman sendiri Lilium bersaing dengan Volocopter GmbH, yang disokong oleh raksasa otomotif Jerman, Daimler AG. Adapula Airbus SE yang sedang mengembangkan proyek mobil terbang bernama Vahana.

Lilium sendiri didirikan pada 2015 oleh empat orang insinyur dari Technical University of Munich. (Reuters/Bloomberg)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI