Toyota Indonesia Fokus Rakit Mobil Rendah Emisi Setelah 2020

Kamis, 31 Agustus 2017 | 15:15 WIB
Toyota Indonesia Fokus Rakit Mobil Rendah Emisi Setelah 2020
Toyota C-HR panasi GIIAS 2017, ICE BSD Tangerang, Kamis (10/7/2017). [Suara.com/Insan Akbar Krisnamusi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Toyota bakal berkonsentrasi merakit mobil-mobil rendah emisi gas buang di Indonesia, di atas tiga tahun dari sekarang. Meski belum bersedia mengonfirmasi secara eksplisit, C-HR hibrida disinyalir menjadi salah satu di antaranya.

"Setelah 2020, kami akan fokus memproduksi mobil rendah emisi," kata Presiden Direktur PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Warih Andang Tjahjono, saat ditemui di selepas wisuda angkatan kedua Toyota Indonesia Academy, Rabu (30/8/2017) kemarin di Karawang, Jawa Barat.

Warih menolak mengatakan apakah C-HR hibrida, yang tak lama lagi diintroduksi di jagad otomotif Nusantara, menjadi salah satu di antaranya. Ia hanya memberi petunjuk bahwa model-model rendah emisi gas buang yang nantinya dirakit di sini, menurutnya, ada banyak.

"Enggak etis lah, disebut sekarang," lanjut dia.

Dalam Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, 10-20 Agustus kemarin, Toyota memang memastikan akan meluncurkan C-HR hibrida ke Nusantara dengan memanfaatkan insentif pajak dalam regulasi low carbon emission vehicle (LCEV) yang sekarang masih disusun pemerintah.

Waktu peluncuran sport utility vehicle (SUV) ini dilakukan setelah regulasi terbit, antara akhir tahun ini atau selambat-lambatnya kuartal satu 2018. Rencananya C-HR hibrida bakal diimpor terlebih dahulu sambil menunggu pasarnya terbentuk di Tanah Air.

Di sela-sela GIIAS 2017, Kementerian Perindustrian juga mengutarakan harapan agar mobil-mobil ramah lingkungan impor yang mendapat insentif pajak sudah dapat diproduksi di negara ini setidaknya pada 2022.

Toyota merespons positif permintaan pemerintah ini.

"Insya Allah bisa. (Kami akan rakit) semua mobil rendah emisi untuk masyarakat Indonesia. Jangan takut," tegas Warih.

Sewaktu paparan performa ekspor semester satu 2017 pada akhir Juli, Toyota sempat pula membeberkan untuk menambah ekspor kendaraan berstandar emisi gas buang EURO 6 dari Indonesia. Saat ini, model berstandar tersebut yang menjadi komoditas ekspor barulah Sienta, dengan tujuan ke Singapura.

Warih, sayangnya, belum juga mau membuka lebih banyak soal ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI