Suara.com - Toyota melewati tahun kedua untuk mewujudkan target mencetak 1.000 tenaga kerja siap pakai di industri otomotif, 8 tahun dari sekarang, melalui Toyota Indonesia Academy (TIA). TIA telah meluluskan angkatan kedua yang siap untuk menjadi operator di pabrik-pabrik korporasi otomotif.
TIA mulai didirikan oleh PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) pada 2015 dengan satu program studi yaitu D1 Teknik Pemeliharaan Mesin Otomasi dengan masa belajar 15 bulan dengan beasiswa penuh dari Toyota. Adapun angkatan keduanya diwisuda pada Rabu (30/8/2017) di Karawang, Jawa Barat.
Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono, mengatakan bahwa jumlah lulusan TIA kali ini masih sama dengan angkatan pertama yaitu 32 orang. Mereka diseleksi dari berbagai sekolah menengah kejuruan (SMK) dari 16 kota di 9 provinsi baik di seputar Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Sumatera.
Meski begitu, pada angkatan ketiga TIA, bakal ada penambahan program studi baru yakni D2 Teknik Produksi Kendaraan Roda Empat dengan jumlah mahasiswa 32 orang. "Jadi, kalau dulu satu angkatan ada 32 orang. Nantinya satu angkatan ada 64 orang, dari D1 dan D2," kata Warih seusai acara wisuda angkatan kedua TIA.
Baca Juga: Toyota Camry Ini Gagal Total Dimodifikasi Jadi Batmobile
Ia menegaskan, pada 2025, TMMIN menargetkan untuk menyediakan serta menyalurkan 1.000 tenaga kerja di industri pada 2025.
Direktur Adiministrasi, Korporasi, dan Persoalan Eksternal TMMIN, Bob Azzam, menjelaskan bahwa perbedaan antara program D1 dengan D2 di TIA adalah adanya waktu kewajiban magang serta tugas akhir selama satu tahun, sehingga masa belajar para pesertanya menjadi sekitar 2 tahun. Pengadaan program studi D2 ini disesuaikan dengan kurikulum vokasi dari pemerintah yang menginginkan lebih banyak praktik lapangan.
"Jadi, nanti mereka akan praktik selain di pabrik-pabrik Toyota juga di penyuplai-penyuplai Toyota. Tidak hanya penyuplai besar, tapi juga yang kecil-kecil," papar Bob.
Direktur TIA, Amirul Husni, menerangkan, peserta angkatan ketiga yang berjumlah 64 mahasiswa telah selesai diseleksi dari 30 SMK yang tersebar di 21 kota di 12 provinsi. Mekanisme seleksinya sendiri masih dipertahankan.
"Jadi kami bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Diknas) setempat untuk seleksi, terutama adalah siswa-siswi yang pernah mengikuti Lomba Keterampilan Siswa (LKS). Jadi Diknas setempat menyaring lalu kami datang untuk menyeleksi," terang Amirul.
Baca Juga: Toyota Perkenalkan Mobil Sport Baru Bulan Depan
Dengan penambahan jumlah program studi dan mahasiswa, TIA pun menambah fasilitas dan instruktur mereka. Fasilitas tersebut, menurut Amirul, antara lain ialah pembangunan gedung di lantai 2 seluas 1.000 meter persegi untuk perpustakaan, laboratorium komputer untuk computer and technical drawing, multifunction classroom, serta dojo karakuri atau kelas khusus mempelajari sistem produksi hingga logistik internal.