LMPV Baru Nissan Diklaim Beda dari Avanza dan Xpander

Senin, 28 Agustus 2017 | 10:47 WIB
LMPV Baru Nissan Diklaim Beda dari Avanza dan Xpander
Logo Nissan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Segmen kendaraan sekelas Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, dan Honda Mobilio, tampaknya belum dianggap sesak meski kini punya dua 'pemain baru' yaitu Mitsubishi Xpander, serta Wuling Confero. Masih ada satu lagi LMPV baru dari Nissan yang akan hadir dan diklaim bakal sangat berbeda dari para pesaingnya.

Avanza, Xenia, Ertiga, hingga Xpander dan Confero bertarung di segmen bernama low multi purpose vehicle (LMPV) yang masih menjadi segmen terfavorit konsumen Indonesia. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia saja, pasar LMPV berkontribusi 23,21 persen dari total penjualan mobil nasional periode Januari-Juli lewat volume 143.650 unit.

Nissan yang sedang menyusun strategi untuk mendorong penjualan mereka di pasar otomotif Tanah Air, sudah memastikan sejak awal tahun ini bahwa mereka bakal merilis LMPV baru, dengan waktu peluncuran yang masih dirahasiakan.

General Manager Strategi Pemasaran PT. Nissan Motor Indonesia, Budi Nur Mukmin, mengklaim bahwa LMPV mereka nantinya bakal terlihat berbeda dibanding pemain lama seperti Avanza dan Xenia. Bahkan, LMPV Nissan juga diklaim terlihat berbeda dari Xpander, walaupun keduanya akan berbagi platform dan bahkan diproduksi di pabrik Mitsubishi di Cikarang, Bekasi.

Nissan dan Mitsubishi memang menjadi aliansi, setelah Nissan Motor Corporation mengakuisisi 34 persen saham Mitsubishi Motor Corporation pada akhir 2016. Hal ini memungkinkan mereka saling berbagi platform, juga bekerja sama dalam bidang logistik, pembelian komponen, dan produksi.

Xpander sendiri baru diluncurkan pada 10 Agustus melalui ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017. Xpander mengaspal tak lama setelah pabrikan Cina Wuling merilis Confero di 2 Agustus.

Xpander, hingga 24 Agustus 2017, sudah membukukan pemesanan 11.521 unit.

"Kalau melihat produk-produk aliansi yang sudah pernah kami bikin, Nissan itu tak pernah buat produk aliansi yang sama. Pasti akan ada diferensiasi. Saya pikir secara direksi desain, Nissan dan Mitsubishi juga tak sama. Kami punya direksi sendiri," ucap Budi ketika ditemui pada akhir pekan lalu di Jakarta.

Sayangnya, Budi belum bersedia membocorkan perihal diferensiasi LMPV Nissan kelak dibanding para kompetitornya. Satu yang pasti, sambung dia, bakal ada selipan fitur 'Nissan Intelligent Mobility' di dalamnya.

Adapun persiapan untuk menghadirkan LMPV baru Nissan dikatakan Budi "sudah sangat matang", dengan waktu peluncuran yang "dalam jangka waktu tak lama."

Budi lalu mengatakan bahwa melalui LMPV anyar itu nanti, Nissan ingin mengulang kesuksesan yang mirip dengan saat mereka meluncurkan Grand Livina pada 2007. Grand Livina merupakan LMPV lawas Nissan yang sering dikatakan oleh Budi bahwa model ini sudah naik kelas dan tak bisa lagi dikategorikan di segmen itu.

"Kami pernah sampai ke pangsa pasar 6-7 persen di pasar mobil nasional setelah kami meluncurkan Grand Livina pada 2007. Memang, waktu itu tak langsung sampai di sana, tapi bertahap. Kami ingin kembali ke sana," ungkap Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI