Xpander dan Avanza, Pertarungan Penggerak Roda Depan vs Belakang

Kamis, 17 Agustus 2017 | 16:18 WIB
Xpander dan Avanza, Pertarungan Penggerak Roda Depan vs Belakang
PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) resmi meluncurkan Mitsubishi Xpander untuk yang pertama kalinya di dunia pada pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE, BSD City, Tangerang, Banten, Kamis (10/8). [Suara.com/Bernard Chaniago]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdebatan soal keunggulan dan kekurangan antara sistem penggerak roda depan dengan sistem penggerak roda belakang adalah salah satu topik paling menarik di jagad otomotif.

Topik ini kembali menghangat di Indonesia saat low multi purpose vehicle (LMPV) baru penantang Toyota Avanza, Mitsubishi Xpander, meluncur pada 10 Agustus kemarin di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017.

Yang menjadi isu perbincangan mengenai Xpander kontra Avanza bukanlah soal harganya. Ini karena Xpander dan Avanza memiliki harga mirip yaitu mulai dari Rp189 juta-an on the road Jakarta.

Justru, salah satu topik perbandingan ialah soal sistem penggerak roda keduanya. Xpander, yang memiliki diferensiasi desain sangat kuat di kelasnya, mengusung sistem penggerak roda depan. Adapun sang pemimpin pasar LMPV, Toyota Avanza, diberkahi sistem penggerak roda belakang.

Lantas, mana yang lebih baik?

Kedua sistem ini memang ibarat berjalan di jalurnya masing-masing dan tak akan bisa bertemu untuk 'berdamai' di satu titik. Dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, tidak ada benar dan salah dan semua kembali kepada kebutuhan plus selera berkendara konsumen.

Keuntungan pertama dari sistem penggerak roda belakang, seperti dikutip dari laman daring Motorists.org, ialah simplisitas dan ketahanannya, apalagi jika desainnya ialah solid axle. Sistem penggerak roda belakang diklaim lebih mampu menangani jalan berlubang.

Keuntungan selanjutnya dari sistem penggerak roda belakang ialah keseimbangan mobil yang lebih mumpuni, hingga berefek pada pengendalian (handling) lebih baik. Pasalnya, pembagian bobot kendaraan dari depan ke belakang lebih baik dengan sistem ini.

Ini antara lain karena sistem penggerak roda belakang tidak dibebani oleh bobot dari dapur pacu secara langsung seperti pada sistem penggerak roda depan. Atas alasan inilah, kebanyakan mobil sport lebih memilih sistem ini atau malah sistem penggerak empat roda.

Akan tetapi, sistem penggerak roda belakang dikenal mempunyai traksi yang kurang di cuaca jelek seperti hujan dan salju, juga medan yang licin.

Di sisi lain, sistem penggerak roda depan juga diikuti oleh beberapa kelebihan. Sistem ini diketahui menghemat biaya produksi kendaraan dan lebih ringan karena tidak membutuhkan komponen sebanyak sistem yang berlawanan dengannya.

Bobot sistem penggerak depan ini pun lebih ringan, yang membuatnya bisa mendukung efisiensi konsumsi bahan bakar. Itulah mengapa sistem penggerak roda depan hampir pasti ditemui di segmen mobil-mobil terjangkau.

Cengkraman mobil dengan sistem penggerak roda depan juga secara umum lebih baik ketimbang sistem penggerak roda belakang, khususnya di jalan-jalan licin atau ketika berkendara di cuaca buruk.

Adapun kekurangannya ialah pengendalian yang kurang di kecepatan tinggi. Ini disebabkan oleh dua roda depan yang harus melakukan dua tugas sekaligus: menyalurkan tenaga ke landasan sekaligus untuk mengarahkan mobil ke kiri dan ke kanan.

Sistem penggerak roda depan juga dianggap lebih ringkih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI