Suara.com - Toyota sudah mulai membicarakan mengenai kolaborasi produksi selanjutnya dengan Daihatsu di Indonesia, menurut eksekutif salah satu pabrikan tersebut.
Toyota dan Daihatsu, di Indonesia, sudah berkolaborasi untuk membuat empat model 'kembar' sejak awal dekade 2000-an hingga kini melalui agen pemegang merek masing-masing. Keempatnya ialah Avanza dan Xenia, Rush dan Terios, Agya dan Ayla, serta Calya dan Sigra.
Kemampuan kolaborasi produk keduanya dipastikan menjadi lebih kuat setelah Toyota mengakuisisi seluruh saham Daihatsu tahun lalu di Jepang. Pasalnya, Toyota dan Daihatsu kemudian membentuk perusahaan patungan demi merencanakan pengembangan, pengadaan (procurement), dan produksi mobil-mobil compact di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Executive General Manager PT. Toyota Astra Motor, Fransiskus Soerjopranoto, mengatakan bahwa pihaknya telah siap untuk kembali melakukan kerja sama produk dengan Daihatsu di Tanah Air pascaakuisi itu.
Baca Juga: Toyota Tak Gentar Meski Lawan Avanza Bertambah, Ini Alasannya
"Kebetulan, saya yang bertanggung jawab untuk pengembangan produk dan soal itu sudah mulai diskusi dengan mereka," ucap dia di sela-sela Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, 10-20 Agustus di Indonesia Convention Exhibition, Serpong, Tangerang.
Soerjopranoto tidak mengungkapkan model apa yang kelak akan dihadirkan ke Indonesia. Yang pasti, Daihatsu memiliki keahlian untuk mengembangkan dan merakit mobil-mobil berdimensi ringkas dengan biaya produksi yang efisien.
Sepanjang semester satu 2017, Toyota, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, memimpin pasar otomotif Nusantara dengan penjualan 195.288 unit dan pangsa pasar 36,55 persen. Daihatsu berada persis di bawah Toyota dengan penjualan 94.287 unit dan pangsa pasar 17,65 persen.
vvv