Suara.com - Pesaing Toyota Avanza di segmen low multi purpose vehicle (LMPV) makin banyak setelah kedatangan Mitsubishi Xpander dan Wuling Confero mulai Agustus ini. Meski begitu, Toyota masih tetap percaya diri menghadapi kompetisi karena jumlah diler sales, service, spare parts (3S) yang jauh lebih unggul.
Confero meluncur pada awal Agustus dengan harga supermurah di segmennya yaitu Rp128,8 juta hingga Rp162,9 juta on the road Jakarta. Adapun Xpander resmi dipasarkan di Indonesia melalui Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, 10-20 Agustus di Serpong, Tangerang.
Banderol Xpander ialah Rp189,05-Rp245,35 juta on the road Jakarta.
Executive General Manager PT. Toyota Astra Motor (TAM), Fransiskus Soerjopranoto, mengatakan bahwa jaringan penjualan dan purnajual yang 'menggurita' ini merupakan modal percaya diri mereka menghadapi pesaing-pesaing yang makin banyak khususnya di segmen mobil terjangkau seperti LMPV.
Menurut dia, ada dua hal yang dijaga terus oleh Toyota agar terus tumbuh di pasar otomotif Indonesia. Yang pertama adalah konsistensi kualitas produk dari mulai pabrik hingga konsumen, sedangkan yang kedua ialah kemudahan membeli, merawat, dan memperbaiki di diler plus bengkel resmi.
"Per hari ini, kami itu sudah punya 304 outlet. Itu kami akan tambah terus. Kami sudah masuk era 300 outlet jadi tambah banyak lagi," ungkap Soerjopranoto dalam konferensi pers di sela-sela hari kelima GIIAS 2017, Senin (14/8/2017).
Jumlah tersebut bakal terus ditambah. Tahun ini, menurut Soerjopranoto, Toyota menargetkan untuk memiliki 315 diler, lebih banyak 18 diler dibanding tahun lalu.
"Fokus daerah (ekspansi diler) tergantung besaran pasar. Jadi, kalau besar pasar sudah mencukupi, kami bangun outlet baru. Sekarang, kan, ada otonomi daerah yang sampai level Bupati atau Daerah Tingkat (Dati) II. Kita kalkulasi itu sampai level Dati II," paparnya.
Di samping itu, masih ada rencana ekspansi agresif untuk bengkel perbaikan bodi dan cat dari 50-an outlet saat ini menjadi 190-an outlet di akhir tahun. "Naik lebih dari dua kali lipatnya. Ini jalan terus. Sekarang sudah dalam tahap pembangunan," ungkap dia.
"Nanti kami maunya punya layanan dengan siklus yang lengkap. Mulai dari konsumen masih mencari, kemudian datang ke diler, kemudian membeli dan mendapatkan mobil, sampai servis dan menjualnya atau tukar-tambah," tandas Soerjopranoto.
Executive General Manager Customer First TAM, Widyawati Soedigdo, menjelaskan bahwa diler-diler Toyota diperbolehkan untuk menggelar program-program layanan tambahan demi misi menjadi diler dengan layanan terbaik di kota terbesar.
"Itu artinya outlet harus tahu konsumen mau apa, sehingga kami beri keleluasan berkreasi sesuai kebutuhan konsumen. Contohnya ada yang menerapkan Pick Up Service yang tak akan diterapkan secara nasional. Ada lagi di Jawa Tengah yang buka 24 jam karena di sekitar situ banyak taksi," terang Widyawati.
Adalagi layanan-layanan yang sudah diterapkan di sebagian diler Toyota seperti 'Mobile Workshop' plus Express Maintaince.
"Perbaikannya satu jam dan ini disertifikasi oleh Toyota Motor Corporation," tandasnya.