Suara.com - Mercedes-Benz tampaknya meyakini mobil terbang memiliki prospek baik di masa depan. Terbukti, pabrikan asal Jerman ini berinvestasi ke sebuah perusahaan pembuat mobil terbang bernama Volocopter.
Mercedes-Benz menanamkam modal lewat induk perusahaan mereka, yaitu Daimler AG. Pengumuman investasi itu dilakukan oleh Volocopter.
Daimler menanamkan modal di Volocopter bersama investor-investor lain yang secara total memberikan dana segar 20 juta euro atau setara Rp314,59 miliar. Tidak disebutkan, berapa kontribusi Daimler pada investasi tersebut.
Volocopter, seperti juga Daimler, berasal dari Jerman. Sokongan dana segar yang baru saja mereka peroleh itu akan digunakan untuk melanjutkan proyek mobil terbang listrik yang bakal dipergunakan sebagai taksi.
Volocopter menjelaskan, pihaknya sekarang sedang mengembangkan mobil terbang listrik lima penumpang yang dapat tinggal landas secara vertikal (Vertical Take Off and Landing/VTOL). Korporasi ini berencana menggelar demonstrasi perdana pada kuartal keempat 2017.
Volocopter bukan satu-satunya perusahaan pembuat mobil atau taksi terbang. Pihak-pihak yang dapat menjadi kompetitor mereka antara lain ialah dua perusahaan Jerman, Lilium Jet dan eVolo.
Ada juga dua perusahaan Amerika Serikat yakni Terrafugia serta Joby Aviation. Pabrikan pesawat terbang Airbus kini juga sedang mengembangkan mobil terbang berkursi tunggal. Demikian seperti dirilis dari Carscoops, Rabu (2/8/2017).