Suara.com - Mercedes-Benz memutuskan segera 'membunuh' B-Class, varian bertenaga listrik dalam waktu dekat. Penjualan B-Class listrik yang sangat sedikit, membuatnya tak masuk hitungan dalam rencana mobil listrik masa depan Mercedes.
Juru bicara Mercedes-Benz Amerika Serikat, Rob Moran, seperti diwartakan Automotive News belum lama ini, mengatakan bahwa kantor pusat di Jerman akan berhenti memproduksi B-Class listrik pada kuartal ketiga tahun ini. Model edisi 2017 menjadi B-Class terakhir yang dirakit.
Pesaing abadi BMW ini bakal menyetop perakitan B-Class listrik di pabrik Rastatt, Jerman. Kapasitas produksi B-Class listrik nantinya dialihkan untuk generasi terbaru mobil-mobil ringkas Mercedes.
"Secara bertahap, kami akan melakukan elektrifikasi pada kendaraan kami. Di sisi lain, kami sedang mengevaluasi produksi dari seluruh generasi terbaru mobil-mobil listrik kami saat ini di semua lokasi perakitan mobil Mercedes-Benz," kata Moran melalui surat elektronik.
Baca Juga: Mulai 2018, Mobil Mercedes Bakal Bisa Cari Parkir Tanpa Sopir
Meski B-Class listrik dihentikan pembuatannya, Mercedes tetap akan melanjutkan produksi B-Class bermesin bensin maupun diesel. Akan tetapi, keduanya pun tidak akan lagi dijual di pasar AS.
B-Class lahir pada masa perkembangan mobil listrik belum secepat saat ini. Di AS sendiri, B-Class mulai dijual pada Desember 2013 dan hingga kini baru laku 3.651 unit.
Semenjak mobil berbahan bakar alternatif menjadi perhatian global dan regulasi emisi gas buang semakin ketat, Daimler AG sebagai induk perusahaan Mercedes-Benz memutuskan berinvestasi 11 miliar dollar AS (Rp146,53 triliun) untuk mengembangkan mobil listrik. Pada 2022, merek berlogo 'Three-pointed Star' ini menargetkan untuk mempunyai 10 model mobil listrik yang kebanyakan akan dijual dengan kodifikasi 'EQ'.
Pada 2025, Mercedes ingin model-model mobil listrik mereka mampu berkontribusi setidaknya 25 persen dari penjualan global.
Baca Juga: Ini Tiga Jagoan Mercedes-Benz yang Akan Ramaikan GIIAS 2017