Suara.com - Minuman keras dan mobil bukanlah kombinasi yang bagus. Tetapi para ilmuwan di Skotlandia berhasil membuktikan bahwa tidak selamanya alkohol bisa memicu kecelakaan lalu-lintas.
Celtic Renewables Ltd, sebuah perusahaan asal Edinburgh yang masih berada di bawah Napier University, berhasil menciptakan bahan bakar mobil dari whisky.
Tidak hanya itu, seperti diberitakan BBC, Jumat (6/7/2017), bahan bakar baru itu sudah berhasil digunakan untuk mengoperasikan sebuah mobil di jalanan umum.
"Untuk pertama kalinya dalam sejarah sebuah mobil beroperasi menggunakan biofuel yang terbuat dari sisa-sisa proses produksi whiskey," kata Martin Tangney, pendiri dan direktur Celtic Renewables.
Bahan bakar baru itu, yang disebut biobutanol, terbuat dari biji-biji jelai yang disebut draff dan pot ale - cairan beragi yang merupakan sisa dari proses fermentasi dalam pembuatan whisky.
Bahan bakar anyar ini dinilai bisa menjadi alternatif yang lebih murah ketika produsen-produsen mobil di Eropa diminta untuk meninggalkan BBM berbasis fosil dan mulai memproduksi mobil listrik.
Alasannya karena biobutanol bisa digunakan oleh mobil konvensional, baik yang dipacu mesin bensin maupun diesel, tanpa perlu ada modifikasi pada mesin.
Sementara itu, industri whisky di Skotlandia setiap tahunnya menghasilkan 750.000 ton draff dan 2 juta liter pot ale, yang merupakan sampah industri dan perlu diolah agar tak mencemari lingkungan.
"Industri whisky kini akan memiliki cara yang lebih berkelanjutan untuk mengelola sampahnya. Selain itu, kami akan menciptakan sebuah industri baru dari sesuatu yang tak punya harga sama sekali," tutup Tangney.