Suara.com - Mobil murah Tesla, Model 3, dipastikan akan mulai diproduksi pada pekan ini. Perakitan Model 3 dilakukan lebih cepat dua pekan dari jadwal semula.
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk, seperti diwartakan The New York Times, Senin (3/7/2017), mengungkapkan sendiri hal tersebut. Musk, melalui akun Twitternya, mengatakan bahwa produksi Model 3 di pabrik Tesla di Fremont, California, akan ditingkat dengan cepat.
Pada Agustus, menurut dia, produksi Model 3 akan mencapai 100 unit. Jumlah tersebut kemudian meroket menjadi 1.500 unit pada September.
Musk kemudian mengutarakan harapannya agar produksi Model 3 dapat mencapai 20 ribu unit pada Desember.
Baca Juga: Audi Juga Akan Buat Mobil Listrik Murah Pesaing Tesla Model 3
Model 3 sendiri menjadi model yang diandalkan oleh Tesla untuk membuat volume penjualan mereka berlipat ganda. Sedan listrik tersebut nantinya dijual di kisaran harga 35 ribu dollar AS (Rp468,05 juta) di negara asalnya.
Banderol tersebut jauh di bawah rata-rata kendaraan Tesla lainnya seperti yang dihargai di angka 90 ribu dollar AS (Rp1,20 miliar) di 'Negeri Paman Sam'.
Dengan mobil listrik murah seperti Model 3, Tesla ingin penjualan mereka menjadi 500 ribu unit pada 2018. Adapun transaksi jual-beli Tesla pada 2016 ialah 85 ribu unit.
Berbagai langkah akan diambil Musk untuk mewujudkan target tersebut. Pabrik di Fremont bakal diotomatisasi demi meningkatkan output perakitan.
Selain itu, Tesla juga akan menambah pabrik karena fasilitas di Fremont dinilai tidak mencukupi. Produsen mobil listrik asal AS ini sudah semakin dekat untuk membuat pabrik baru di Cina, pasar mobil listrik terbesar dunia sekaligus penyumbang 15 persen dari total pendapatan Tesla di 2016.
Baca Juga: Inden Mobil Listrik Murah Tesla Model 3 Terus Membengkak
Tesla juga sedang mendirikan pabrik raksasa di Nevada bernilai 5 miliar dollar AS (Rp66,86 triliun) yang bakal menyuplai baterai listrik untuk mobil-mobil mereka.
Tak ayal, anggaran dengan jumlah gila dibutuhkan oleh Tesla. Penawaran saham pun menjadi cara mereka mengumpulkan dana, selain mengumpulkan terlebih dahulu pemesanan Model 3 jauh-jauh hari sebelum mulai diproduksi.
Tahun ini, Tesla sudah meraih dana 1 miliar dollar AS (Rp13,37 triliun) dari penawaran saham. Salah satu pihak yang membeli saham tersebut ialah raksasa teknologi Cina, Tenchen, yang mengakuisisi 5 persen saham Tesla.
Harga saham mereka sendiri kini sudah melebihi General Motors maupun Ford. Pasalnya, para investor merasa yakin dengan prospek Model 3, mobil listrik murah itu.
Hal tersebut amat menguntungkan Tesla karena mereka benar-benar membutuhkan dana segar. Apalagi, kerugian makin besar dialami Tesla dalam laporan keuangan di kuartal pertama tahun ini dibandingkan periode sama tahun lalu. Selama Januari-Maret 2017, Tesla rugi 397 juta dollar AS (Rp5,3 triliun) meski pendapatan mereka naik dua kali lipat menjadi 2,7 miliar dollar AS (Rp36,10 triliun).