Perketat Emisi Gas, Jerman Akan "Recall" 12 Juta Mobil Diesel

Senin, 03 Juli 2017 | 10:02 WIB
Perketat Emisi Gas, Jerman Akan "Recall" 12 Juta Mobil Diesel
Ilustrasi mobil diesel. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Jerman dikabarkan meminta pabrikan otomotif menarik dan memperbaiki (recall) mobil-mobil bermesin diesel di negara tersebut.

Hal ini untuk memperketat keluaran emisi gas buang dari kendaraan-kendaraan tersebut. Tak main-main, jumlah mobil diesel yang ingin ditarik berjumlah hingga belasan juta unit.

Seorang sumber dekat pemerintah Jerman, seperti diberitakan Carscoops pada akhir pekan lalu, membeberkan bahwa Kementerian Transportasi Jerman ingin menarik sekitar 12 juta unit kendaraan diesel.

Saat ini, pemerintah Jerman sedang dalam pembicaraan dengan pabrikan-pabrikan roda empat di negara mereka.

Baca Juga: Tunda Evakuasi Bangkai Helikopter yang Jatuh, Ini Alasan Basarnas

Tidak dijelaskan, mobil diesel model apa yang menjadi target. Meski begitu, diketahui bahwa mobil-mobil diesel yang diincar adalah yang memenuhi standar emisi dari EURO 4 hingga EURO 6.

Pemerintah ingin agar sekitar 12 juta unit mobil diesel tersebut dilengkapi dengan peranti lunak manajemen mesin edisi terbaru, agar emisi gas buang yang keluar dari pembakaran mesin lebih sedikit.

Langkah ini ialah bagian dari rencana memotong 25 persen produksi gas buang nitrogen oksida dari kendaraan.

Detail program penarikan masih belum bisa terkuak. Tapi konon, menurut sang sumber, pemerintah Jerman ingin agar pabrikan-pabrikan lah yang menanggung biaya penarikan yang diperkirakan bakal menghabiskan 1,5-2,5 miliar euro (sekitar Rp22,82-38,03 triliun).

Kabar soal niat pemerintah menarik 12 juta unit mobil diesel makin memanaskan pasar mobil diesel di Jerman.

Baca Juga: Jerman Dominasi Penghargaan Piala Konfederasi 2017

Pasalnya, sebelum ini, sudah muncul wacana dari beberapa kota di sana untuk memerangi mobil diesel dengan cara melarangnya beredar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI