Toyota Anggap Mobil Hibrida Bukan Cuma Transisi ke Mobil Listrik

Sabtu, 24 Juni 2017 | 16:15 WIB
Toyota Anggap Mobil Hibrida Bukan Cuma Transisi ke Mobil Listrik
Ilustrasi logo Toyota. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Toyota meyakini mobil hibrida bukanlah sekadar kendaraan transisi sebelum beralih ke mobil listrik, kemudian menghilang. Mahalnya harga mobil listrik plus pembangunan infrastrukturnya yang memakan waktu membuat pasar mobil hibrida dinilai tetap potensial dalam jangka panjang.

Pandangan tersebut, seperti dikutip dari The Detroit Bureau pada akhir pekan ini, dikemukakan Executive General Manager Toyota Shizuo Abe di sebuah forum di Seoul, Korea Selatan, beberapa waktu lalu.

Abe mengatakan, stasiun pengisian daya mobil listrik masih menjadi tantangan utama agar penjualannya lebih dapat menyebar lebih luas dan merata.

"Agar perjalanan jarak jauh dengan mobil listrik menjadi mungkin, diperlukan lebih banyak lagi stasiun pengisian daya listrik cepat, seperti yang Tesla lakukan. Tapi hal itu memakan biaya amat tinggi dan tak cocok bagi kemampuan rumah tangga pada umumnya," paparnya.

Baca Juga: Ini Dia Tampilan Kia Stonic, Pesaing Toyota C-HR dan Honda HR-V

Karena itulah, menurut dia, Toyota terus melengkapi model-modelnya dengan varian hibrida. Sekarang, 15 persen dari keseluruhan produk Toyota, atau setara 40 model, memiliki varian hibrida.

Yang terbaru ialah Camry Hybrid dengan motor listrik yang 'menemani' dua mesin bensin di dapur pacunya.

Jumlah tersebut, tegas Abe, akan terus diperbanyak.

"Mobil berteknologi ramah lingkungan Toyota akan lebih banyak hibrida atau plug-in hybrid," ujarnya.

Akan tetapi, pabrikan terbesar kedua di dunia tersebut tidak tertarik meluncurkan mobil hibrida diesel. Alasannya tak lain karena mesin diesel membutuhkan biaya tinggi dan jika digabungkan dengan motor listrik, ongkos serta harga jualnya bakal makin tinggi lagi.

Baca Juga: Mobil Toyota Akan Bisa Prediksi Serangan Jantung Pengemudinya

"Butuh waktu supaya kami dapat memotong ongkos produksi demi memenuhi permintaan pasar," lanjut dia.

Toyota sendiri, ungkap Abe, tetap menggelontorkan dana untuk riset dan pengembangan mobil listrik. Langkah itu dilakukan agar mereka siap bersaing saat permintaan mobil listrik semakin meningkat di berbagai negara maju.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI