Suara.com - Skandal pemalsuan data emisi gas buang Volkswagen (VW) di Amerika Serikat (AS) berbuntut panjang. Kabar terakhir, Interpol kini mencari lima mantan petinggi VW yang masih terkait skandal tersebut.
Kasus yang menghebohkan jagad otomotif global ini pertama kali terungkap pada September 2015, saat VW mengakui kepada otoritas 'Negeri Paman Sam' bahwa mereka memanipulasi data emisi buang kendaraan diesel mereka. Kecurangan itu dilakukan melalui peranti lunak yang dipasang di 11 juta mobil yang dijual di seluruh dunia, termasuk di AS.
Mantan manager VW di negara itu, Oliver Schmidt, sudah ditangkap oleh kepolisian setempat pada Februari lalu di Miami, saat ingin terbang ke Jerman. Ia sedang menunggu jalannya proses pengadilan di AS.
Sekarang, lima eks pejabat VW dicari-cari. Mereka, seperti diwartakan Automotive News belum lama ini, bahkan sudah masuk daftar pencarian orang di Interpol setelah Kepolisian AS merilis perintah penangkapan internasional (International Arrest Warrant) bagi kelimanya.
Baca Juga: Disalip Volkswagen, Toyota Bukan Lagi Pabrikan Terlaris Dunia
Hal ini diketahui pertama kali lewat pemberitaan media Jerman, Sueddeutsche Zeitung, Kamis kemarin.
Adapun kelima bekas pejabat VW tersebut dicari atas tuduhan manipulasi dan pelanggaran atas regulasi lingkungan di AS.
Kantor pusat VW di Wolfsburg, Jerman, saat dimintai keterangan soal ini, menolak berkomentar.
Lima orang tersebut kini dikabarkan berada di Jerman. Akan tetapi, pemerintah 'Negeri Bavaria' diragukan akan mengekstradisi mereka.
Pasalnya, berdasarkan konstitusi Jerman, ekstradisi hanya bisa dilakukan ke sesama negara anggota Uni Eropa atau ke pengadilan internasional. Ekstradisi baru bisa dilakukan lewat negara ketiga, Itu pun jika kelimanya terbang ke luar Jerman.
Baca Juga: Salah Satu Bos Volkswagen Ditangkap FBI, Ada Apa?