Suara.com - Dua aktivitas yang makin ramai menjelang tradisi mudik Lebaran adalah membeli mobil bekas serta menyewa kendaraan. Sebenarnya, mana yang lebih baik untuk dipilih di antara keduanya?
Jika bicara semata soal harga, menyewa mobil memang pastinya lebih murah dibandingkan membeli mobil bekas.
Sebagai gambaran saja, mobil bekas model Toyota Agya produksi 2013 di Mobil88, menurut Chief Operating Officer Mobil88 Halomoan Fischer, memiliki harga Rp80 juta. Toyota Avanza produksi 2011 sendiri dibanderol Rp135 juta.
Adapun menyewa mobil, menurut Chief Operating Officer TRAC Jacob Anthonius, adalah Rp3,8 juta sepekan selama program promosi.
Baca Juga: Harga Bersaing, Pedagang Mobil Bekas Pantau Sepak Terjang Wuling
Tapi, faktor uang yang harus dikeluarkan tidaklah menjadi satu-satunya pertimbangan dalam memutuskan mana yang lebih baik di antara keduanya.
Faktor penting lainnya yang mesti dipertimbangkan, kata Fischer, adalah apakah mobil tersebut dibutuhkan hanya untuk Lebaran atau tidak. Pasalnya, menyewa mobil pastinya dibatasi oleh batasan waktu. Hal ini berbeda jika mengakuisisi mobil seken yang bisa dipakai setelahnya.
"Saya enggak melihat ke arah bajet, tapi ke arah kebutuhan. Kalau memang habis Lebaran butuh mobil juga, lebih baik beli. Tapi, kalau memang habis lebaran enggak butuh mendingan rental saja," ujarnya saat ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta.
Permasalahan butuh-tidak butuh ini sendiri cukup menjadi faktor yang 'tricky'. Pasalnya, Lebaran kadang membuat orang merasa mereka membutuhkan sebuah mobil.
Namun, Lebaran, ucap Fischer, juga kerap menjadi momen bagi mereka yang memang butuh mobil bekas untuk akhirnya membeli setelah sekian lama berpikir.
Baca Juga: Pembeli Mobil Bekas Jelang Mudik Tak Lagi Alergi Mobil Mungil
Hal yang harus diwaspadai dan dipikirkan baik-baik ialah, harga mobil bakal mengalami depresiasi (penurunan nilai setelah dipakai.
"Kalau beli lalu sehabis Lebaran dijual pasti ada penurunan harga. Harganya bisa turun 5-7 persen," terang Fischer.