Suara.com - Mobil yang dalam kondisi baik akan mendukung kelancaran, kenyamanan, dan keamanan mudik. Tidak teliti dalam mengecek keadaan mobil sebelum pulang ke kampung halaman bisa merepotkan Anda di perjalanan.
Ketenangan saat mudik sebenarnya dimulai dari satu faktor penting, yaitu mentaati jadwal servis berkala. Namun, untuk persiapan mudik, perlu ada pemeriksaan khusus selain servis berkala. Apalagi jika mobil berusia di atas tiga tahun atau terasa ada yang tak nyaman saat dikendarai.
Adapun komponen-komponen yang mesti dipastikan dalam kondisi prima, menurut Head of Field PC Quality Support Section PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia Irwansyah Siregar, terdiri dari mesin, rem, ban, kaki-kaki suspensi, kelistrikan, wiper, dan pendingin udara.
Di sektor mesin, Irwansyah pertama-tama mengingatkan, oli mesin memiliki batas pemakaian enam bulan atau 10 ribu km. Jika sudah mencapai batas tersebut, oli mesin wajib diganti.
Pengecekan rem terdiri dari inspeksi pada dua komponen. Pertama, kanvas rem depan-belakang dan yang kedua ialah minyak rem.
Keduanya, saling terkait. Pasalnya, kondisi kanvas rem terindikasi sudah tipis jika level minyak rem menurun.
"Apalagi kalau sampai turun mendekati level minimum. Kalau begitu, kemungkinan besar kanvas remnya sudah mulai tipis. Memang untuk melihat pastinya harus dibongkar untuk dilihat langsung," kata Irwansyah saat dihubungi Suara.com, belum lama ini.
Adapun minyak rem harus dikuras jika pemakaiannya telah menyentuh 40 ribu km.
Sektor terpenting selanjutnya untuk diamati, menurut Irwansyah, keausan serta ketebalan tapak ban. Sebelum membawa mobil untuk mudik, pastikan ban tidak aus dan ketebalannya masih dalam batas aman.
Caranya adalah, melihat indikator berupa gambar segitiga di sisi samping ban yang disebut Tire Ware Indicator (TWI). Jika tapak ban sudah terlihat sangat dekat dengan ujung segitiga, ban mesti diganti.
Kondisi keausan ban juga dapat menjadi indikator keadaan kaki-kaki suspensi. Kalau keausan ban tidak merata, dapat diduga bahwa kaki-kaki suspensi bermasalah.
"Kalau keausan tapak ban tidak merata, kemungkinan wheel alignment atau spooring sudah tidak bagus," jelasnya.
Setelah mengecek mesin, rem, ban, dan kaki-kaki suspensi, selanjutnya adalah melongok kelistrikan pada kendaraan. Di sini, komponen yang 'dijenguk' adalah aki, starter motor, alternator, juga lampu-lampu.
"Aki tidak bisa diprediksi matinya kapan. Cuma, rata-rata penggunaan di Jakarta, sih, sekitar dua tahun. Tapi, balik lagi, tergantung tipe aki yang dipakai. Hal itu bisa dilihat di bengkel aki performanya seperti apa. Terutama air akinya, harus dalam level batas maksimal," papar Irwansyah.
'Kesehatan' starter motor sudah dapat diketahui saat sang pemilik menyalakan mobil. Jika proses menyalakan mobil lancar, starter motor dalam status aman.
"Kondisi alternator, yang berfungsi untuk pengisian listrik ke aki, bisa dilihat dari indikator di dasbor (yang bergambar aki). Kalau alternator tidak normal, indikator tidak akan menyala," sambung lelaki ini.
Satu bagian yang kecil tapi penting untuk keamanan ialah wiper. Periksalah karet wiper, air pembersihnya, serta cobalah mengoperasikannya untuk mengetahui kinerja penyemprotan air pembersih plus karet wiper.
Terakhir, demi kenyamanan seluruh pemudik di dalam mobil, performa pendingin udara di kabin mesti maksimal. Jika terasa tidak cukup dingin, mungkin perlu pembersihan evaporator atau penggantian filter AC.
Filter AC yang sudah dipakai dalam jarak 10 ribu km sebaiknya diganti.
"Kalau AC ini untuk kenyamanan. Namanya mudik pasti macet, panas di siang hari jadi perlu dipastikan kinerja AC," tutup Irwansyah.
Baca Juga: Ingin Mudik dengan Mobil Seken? Mobil88 Gelar Promosi Tiga Hari