Suara.com - Dua merek motor listrik, Viar dan Gesits, muncul di Indonesia. Pabrikan roda dua terbesar di pasar sepeda motor Tanah Air, Honda, juga mengaku sedang mempelajari produk motor listrik untuk Indonesia tanpa mengatakan waktu peluncurannya.
Motor listrik Viar, Q1, resmi meluncur pada awal Juni kemarin. Kuda besi model skuter otomatis (skutik) ini dibanderol Rp16,2 juta on the road Jakarta dan sudah bisa dipesan.
Sebelum Viar, sebenarnya sudah ada Gesits. Akan tetapi, mereka baru memperlihatkan prototipenya dan membuka pemesanan berdasarkan spesifikasi versi purwarupanya. Gesits mengklaim, skutik listrik yang bakal mulai dijual awal 2018 dengan harga di bawah Rp20 juta itu sudah dipesan 50.000 unit.
Adapun Honda, yang kini menguasai pasar sepeda motor nasional, tak ingin terburu-buru. Mereka mengakui masih mempelajari motor listrik untuk pasar Indonesia.
"Kita ketahui sama-sama bahwa Honda Motor Corporation (Jepang) sudah mencanangkan akan meluncurkan motor listrik di tahun 2018. Kami sendiri masih dalam tahap penelitian dan pengembangan bersama dengan Honda Motor," kata Direktur Pemasaran PT. Astra Honda Motor Thomas Wijaya di sela-sela buka puasa bersama media, Rabu (14/6/2017) malam kemarin di Jakarta.
Seperti diketahui, Honda Motor Corporation di Jepang sudah mengonfirmasi bahwa tahun depan, mereka bakal memproduksi motor listrik. Adapun model pertama yang nantinya dirakit ialah EV-Cub Concept.
Belum diketahui, apakah versi produksi dari EV-Cub Concept ini yang kelak masuk ke Indonesia.
"Kita masih pelajari," ujar Thomas singkat.
Sebelum meluncurkan motor listrik di Indonesia, Honda, kata Thomas, ingin secara seksama memastikan berbagai aspek penting seperti regulasi, keamanan, dan daur ulang baterai lithium-ion dari motor listrik.
"Dari Honda sendiri, kami sangat prudence sekali soal itu. Mungkin mereka (Viar dan Gesits) sudah mempelajarinya tapi kami perlu mengembangkan teknologi sendiri dan lain sebagainya," jelas Thomas.
Beberapa regulasi yang ingin dipelajari oleh Honda terkait dengan kemungkinan insentif, Surat Tanda Nomor Kendaraan. Mengenai Viar yang sudah dijual dengan STNK, Thomas mengaku belum mempelajari detailnya.
"Kami belum pelajari mereka mendaftarkannya seperti apa," lanjut dia.
Hal lain yang sedang dipertimbangkan, menurut Thomas, adalah apakah Honda akan memproduksi motor listrik di Indonesia atau mengimpornya dulu.
Executive Vice President Director PT. Astra Honda Motor Johannes Loman, di sisi lain, mengatakan mungkin Honda masih cukup lama bergabung di pasad motor listrik.
"Mungkin masih lima tahun lagi."
Pemerintah sendiri sudah mencanangkan target 2,1 juta motor listrik di 2025. PT. Perusahaan Listrik Negara juga sudah berkomitmen mengembangkan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dari jumlah saat ini yang mencapai sekitar 400-500 unit di Jabodetabek saja.
Soal Motor Listrik di Indonesia, Honda: Mungkin 5 Tahun Lagi
Kamis, 15 Juni 2017 | 15:04 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
BERITA TERKAIT
Honda Luncurkan Activa e dan QC1, Begini Spesifikasinya
29 November 2024 | 16:50 WIB WIBREKOMENDASI
TERKINI
Otomotif | 09:48 WIB
Otomotif | 21:25 WIB
Otomotif | 20:30 WIB
Otomotif | 19:32 WIB
Otomotif | 19:11 WIB
Otomotif | 18:10 WIB
Otomotif | 17:42 WIB
Otomotif | 17:30 WIB