Pakai Motor untuk Mudik? Ini yang Harus dan Tidak Boleh Dilakukan

Kamis, 15 Juni 2017 | 11:55 WIB
Pakai Motor untuk Mudik? Ini yang Harus dan Tidak Boleh Dilakukan
Ilustrasi bengkel motor. [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski terus-menerus mendapat himbauan agar tidak menggunakan sepeda motor saat mudik, masyarakat Indonesia yang pulang kampung mengendarai 'kuda besi' di Hari Raya Idul Fitri tetap membludak. Kadang, hal-hal berisiko juga dilakukan saat mempersiapkan motor untuk mudik.

Tindakan berisiko pertama adalah melakukan servis di bengkel tidak resmi dari pabrikan, bahkan mengganti suku cadang dengan yang tidak orisinil. Bengkel tidak resmi terkadang memang murah, tapi tidak bisa dijamin memiliki yang berbeda-beda dalam pengecekan kendaraan dan kualitas suku cadang.

"Mustinya sih paling gampang yang pertama harus dilakukan itu adalah datang ke bengkel resmi dulu," kata General Manager Technical Service Division PT. Astra Honda Motor Wedijanto Widarso di sela-sela acara buka puasa bersama media, Rabu (14/6/2017) malam di Jakarta.

Menurutya, bengkel resmi, seperti AHASS untuk motor-motor Honda, pasti melakukan segala tindakan yang sesuai standar pabrikan untuk produk tersebut.

Baca Juga: Honda BeAT Street Kini Ada Warna Putih

"Pengecekan-pengecekan, penggantian-penggantian suku cadang memang sudah sesuai standar yang ada," kata dia.

Adapun tindakan yang haram untuk dilakukan sebelum mudik, sambung Wedijanto, ialah memodifikasi kendaraan agar lebih mampu memuat penumpang lebih dari dua orang atau barang yang lebih banyak. Hal ini akan merugikan konsumen dari sisi kenyamanan plus keselamatan berkendara.

"Paling riskan sebenarnya kalau dia menambahkan kayu atau penyangga yang menambah beban di belakang untuk menaruh barang," katanya mencontohkan modifikasi berbahaya yang kerap dilakukan demi mudik.

Ia menerangkan, dengan menambahkan perangkat tambahan di belakang, pembagian bobot serta keseimbangan motor bakal terganggu. Ini bakal berdampak negatif pada kenyamanan berkendara, apalagi keamanan pengguna motor tersebut.

Kestabilan dan keseimbangan yang terkoreksi itu juga pastinya akan mengganggu sang pengendara, apalagi di perjalanan jarak jauh seperti mudik.
"Keseimbangan motornya pasti akan di luar perhitungan dia karena sehari-hari dia enggak bawa beban di belakang tahu-tahu bawa seberat itu," pungkas dia.

Baca Juga: Honda Hadirkan SH150i, Piaggio Terancam?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI