Suara.com - Uber seperti berada di ujung tanduk. Perusahaan ride-sharing itu tengah dilanda beragam masalah internal yang dapat membahayakan masa depan mereka.
Beragam masalah yang menimpa Uber, membuat dewan direksi bergerak cepat. Direksi Uber dilaporkan mengadakan pertemua darurat untuk membicarakan berbagai masalah yang sedang terjadi, dan bagaimana cara mengatasinya.
Salah satu topik terpanas yang dibahas dewan direksi adalah gaya kemimpinan CEO Travis Kalanick yang dianggap tidak sehat bagi perusahaan.
Selanjutnya, dewan akan meminta Kalanick untuk cuti selama beberapa waktu dari perusahaan. Hal itu dilakukan untuk memperbaiki manajemen Uber yang tengah kacau balau belakangan ini.
Baca Juga: Uber Dituduh Naikkan Harga Saat Teror di London
Melepaskan Kalanick, meski hanya sebentar, mungkin akan menenangkan kritik. Tapi kemungkinan akan sulit untuk memaksa Kalanick untuk mundur dari jabatan CEO.
"Jika dia mengundurkan diri, seluruh perusahaan akan menjadi berantakan," ujar pakar pemasaran Silicon Valley Andy Cunningham.
Diberitakan sebelumnya, Kalanick kedapatan menulis memo terkait panduan berhubungan seks antar karyawan Uber. Aksi tersebut langsung mendapatkan beragam reaksi negatif dari berbagai pihak.
Saat ini, mantan Jaksa Agung AS Eric Holder tengah melakukan penyelidikan terkait beragam kasus yang menimpa Uber. [Mercury News]
Baca Juga: Baru Satu Bulan, YouTuber Ini "Sukses" Dibenci Penonton