Toyota Bentuk Satgas Khusus untuk Cegah Profit Turun Lagi

Sabtu, 10 Juni 2017 | 15:27 WIB
Toyota Bentuk Satgas Khusus untuk Cegah Profit Turun Lagi
Logo Toyota. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Toyota membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus yang memiliki misi mencegah profit mereka turun lagi di tahun fiskal 2017, seperti pada tahun fiskal sebelumnya. Satgas tersebut terdiri dari pejabat-pejabat senior Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang.
 
Satgas ini, seperti diwartakan Automotive News pada Jumat (9/6/2017) kemarin, beranggotakan empat Wakil Presiden Eksekutif TMC yakni Osamu Nagata, Mitsuru Kawai, Shigeki Terashi, dan Didier Leroy. Nagata juga menjabat sebagai Chief Financial Officer TMC.
 
Kuartet itu akan memastikan semua dana yang bakal dikeluarkan untuk pos-pos baru harus mengurangi anggaran proyek-proyek lama.
 
Sebelumnya, Presiden TMC Akio Toyoda pada bulan lalu juga sempat mengatakan bahwa salah satu pabrikan mobil terlaris dunia ini akan meriviuw ulang investasi-investasi mereka di berbagai sektor. Pasalnya, mereka memproyeksikan penurunan laba usaha pada akhir tahun fiskal 2017 akibat penguatan yen terhadap dollar Amerika Serikat plus lemahnya performa penjualan di pasar terbesar mereka di 'Negeri Paman Sam'.
 
Jika itu terjadi, Toyota, untuk pertama kalinya sejak 1994 akan mengalami reduksi profit dua kali berturutan.
 
Seperti juga para kompetitornya, Toyota menghadapi kewajiban berinvestasi untuk riset dan pengembangan teknologi swakemudi dan konektivitas. Mereka kini juga memgembangkan mobil listrik setelah lebih fokus di mobil hidrogen bertahun-tahun sebelumnya.
 
Di samping itu, mereka juga menghadapi biaya-biaya seperti penyesuaian pabrik untuk platform baru Toyota New Global Architecture (TNGA), pemenuhan standar emisi yang makin ketat, hingga penerapan teknologi-teknologi lainnya.
 
Pengeluaran untuk riset dan pengembangan pada tahun ini dinaikkan 1 persen menjadi 1,03 triliun yen (Rp124,09 triliun). Adapun capital expenditure (CAPEX) bakal naik 7,3 persen jadi 1,3 triliun yen (Rp156,62 triliun) di Maret 2018 nanti.
 
Saham Toyota pun juga turun 15 persen tahun ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI