Gesits Sangkal 'Mitos' Soal Sulitnya Gunakan Sepeda Motor Listrik

Kamis, 08 Juni 2017 | 10:46 WIB
Gesits Sangkal 'Mitos' Soal Sulitnya Gunakan Sepeda Motor Listrik
Menristek Dikti Muhammad Nasir melepas touring "Gesits Tour Jawa Bali". [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gesits, merek sepeda motor listrik nasional, menyayangkan 'mitos-mitos' yang menurut mereka dibuat oleh pihak-pihak yang merasa tersaingi dengan kehadirannya. Menurut Gesits, pihak-pihak tersebut seperti ingin menciptakan citra bahwa kepemilikan dan penggunaan motor listrik tidak praktis dan masih sulit.

Gesits adalah merek motor listrik yang dikembangkan melalui kerja sama antara PT. Garansindo Inter Global dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Versi prototipe dari skuter otomatis (skutik) mereka sudah diperkenalkan pada Mei 2016.

Pemesanannya juga sudah dibuka, dengan penjualan yang dimulai pada awal 2018 dengan harga jual di bawah Rp20 juta.

Hingga kini, Gesits sudah membukukan pemesanan sekitar 50 ribu unit. Chief Executive Officer PT. Garansindo Inter Global Muhammad Al Abdullah bersyukur sudah mendapatkan pemesanan hingga separuh dari kapasitas produksi tahunan mereka, meski mitos-mitos bertebaran.

Baca Juga: Skutik Listrik Murah Gesits Sudah Dipesan 50 Ribu Unit

Mitos pertama adalah mengenai tidak adanya Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

"Bicara regulasi, STNK kami juga sudah punya sekarang. Kami sebelumnya memasukkan Zero (ke Indonesia) mau menunjukkan teknologi motor listrik, ada STNK," kata Muhammad, awal pekan ini di Jakarta.

Menurut dia, pemerintah juga sudah menunjukkan dukungannya. Buktinya, pemerintah menargetkan populasi 2,1 juta motor listrik pada 2025.

Mitos selanjutnya ialah sulitnya infrastruktur dan pengisian motor listrik. Direktur Operasional PT. Gesits Technologies Indo Rahmat Septriwan mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengenai ini.

Dari pembicaraan tersebut, terungkap bahwa PLN, di Jakarta saja, sudah memiliki lebih dari 300 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dan ke depannya jumlah ini ingin dikembangkan terus. Meski memang, dari penelusuran Suara.com di laman daring SPLU PLN, mayoritas SPLU di Indonesia masih terdapat di Pulau Jawa, khususnya Jabodetabek.

Baca Juga: Motor Listrik Gesits Dijual di 2018, Harga di Bawah Rp20 Juta

"Dari sisi infrastruktur pun, kita ini bicara mengenai motor listrik yang kebutuhan watt, arusnya juga sangat kecil dan sebenarnya bisa dipakai di perumahan. Kita sedang tidak bicara soal mobil listrik," ucap Rahmat.

Rahmat mengklaim, Gesits jauh lebih hemat biasa operasionalnya hingga setidaknya 50 persen dibanding motor konvensional. Perawatannya pun lebih jarang dan murah karena tidak membutuhkan servis berkala serta ganti oli.

Gesits diklaim memiliki jarak tempuh 80-100 km dalam kondisi baterai terisi penuh.

Muhammad berharap mitos-mitos tersebut dapat terhapus dan pasar motor listrik nasional tumbuh, khususnya bagi produsen-produsen otomotif dari negeri sendiri.

"Saya punya cita-cita Indonesia punya kendaraan produksi merek hasil karya sendiri, apapun mereknya," tutup Muhammad.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI