Suara.com - Toyota mengumumkan penjualan sisa saham Tesla yang dimiliki pabrikan asal Jepang tersebut. Dilepasnya saham Tesla tersebut menandakan secara resmi akhir kerja sama kedua pabrikan yang sempat berpartner mengembangkan mobil listrik.
Saham tersebut, seperti diwartakan oleh Inside Evs, Senin (5/6/2017), sebenarnya sudah dijual oleh Toyota pada akhir 2016. Akan tetapi, pabrikan terbesar di Jepang itu baru membeberkannya pada akhir pekan lalu.
Tidak dijelaskan, berapa nilai saham Tesla yang dilepas oleh Toyota tersebut.
Sebagai informasi, pada 2010,Toyota memang membeli 3 persen saham Tesla. Nilai pembelian saham Tesla oleh Toyota saat itu adalah 50 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp664,42 miliar.
Baca Juga: Karena Takata, Toyota, Mazda, BMW, dan Subaru Bayar Rp7 Triliun
Pada 2014, Toyota lalu menjual sebagian besar kepemilikan saham pabrikan mobil listrik asal 'Negeri Paman Sam' dengan nilai 700 juta dollar AS (Rp9,30 triliun).
Toyota tak hanya mengambil keuntungan finansial dengan memiliki saham Tesla. Pabrikan yang pada Januari-April kemarin menjadi produsen mobil terbesar kedua sejagad itu memanfaatkan Tesla untuk membantu pengembangan mobil listrik RAV4 EV.
Adapun alasan Toyota akhirnya tak ingin lagi mempunyai saham Tesla adalah karena vakumnya kerja sama pengembangan mobil listrik di antara keduanya.
"Kerja sama pengembangan kami (Toyota dan Tesla) telah berakhir sejak beberapa waktu lalu. Dan karena tidak ada lagi pengembangan yang kami berdua lakukan, kami putuskan untuk menjual sisa saham yang masih kami pegang," kata Juru Bicara Toyota Ryo Sakai.
Toyota sendiri kini mengembangkan mobil listrik mereka secara mandiri, melalui divisi khusus yang dibentuk pada November 2016. Divisi ini menandakan keinginan Toyota untuk lebih menyeriusi pasar mobil listrik, yang dahulu menjadi fokus kedua mereka setelah mobil hidrogen.
Baca Juga: Toyota Ikut Bersaing dalam Pengembangan Mobil Terbang