Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyerang pabrikan-pabrikan Jerman dengan mengatakan mereka berdampak buruk bagi ekonomi AS. Pabrikan-pabrikan tersebut, bahkan Kanselir Jerman tak tinggal diam dan merespons serangan verbal Trump ini.
Perkataan tak mengenakkan Trump itu, seperti diberitakan Automotive News dengan mengutip Der Spiegel pada Sabtu (27/5/2017), dilontarkan dalam pertemuan tertutup antara pemerintah AS dengan utusan Uni Eropa. Perkataan ini dibocorkan seorang peserta pertemuan yang meminta dirahasiakan namanya kepada Der Spiegel.
"Orang-orang Jerman itu buruk, sangat buruk," kata sumber anonim itu menirukan kata-kata Trump.
"Lihatlah jutaan mobil yang dijual pabrikan-pabrikan itu di AS. Buruk. Kita akan menghentikannya," lanjut Trump lagi, menurut narasumber.
Kalimat Trump tersebut menyangkut neraca perdagangan Jerman yang surplus terhadap AS, dan mobil-mobil impor Jerman turut dianggap sebagai salah satu penyebabnya. Pada tahun lalu saja, neraca perdagangan Jerman dengan AS surplus 253 miliar euro (Rp3.767.548.488.000.000), sementara defisit perdagangan di sisi AS terus melebar.
Penasihat ekonomi di pemerintahan Trump, saat dimintai konfirmasi, mengakui bahwa Trump memang mengatakan kata 'buruk' kepada pabrikan-pabrikan Jerman. Akan tetapi, kata itu mengacu pada neraca perdagangan dan bukan pada negaranya.
"Dia (Trump) bilang, mereka sangat buruk bagi neraca perdagangan, tapi ia tak ada masalah dengan pemerintah Jerman," ucap Director of the National Economic Council U.S.A Gary Cohn.
"Dia bilang lagi bahwa Ayahnya berasal dari Jerman dan masalahnya ada pada perdagangan dengan Jerman, bukan dengan Jermannya," lanjut Cohn.
CEO BMW Harald Krueger menanggapi soal ini dengan mengatakan bahwa salah satu pabrik terbesar BMW di luar Jerman ada di Spartanburg, South Carolina, AS. Ia mengingatkan bahwa pabrik ini membuat BMW menjadi salah satu eksportir terbesar di 'Negeri Paman Sam'.
Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan bahwa serangan verbal Trump dengan menyebut nama satu negara secara spesifik sangat tidak pantas. Ia juga menilai bahwa banyaknya impor mobil-mobil Jerman ke AS membuktikan kualitas produk-produk Jerman yang disukai konsumen AS.
Trump sendiri sudah beberapa kali melakukan konfrontasi dengan pabrikan-pabrikan Jerman. Pada Januari, misalnya, ia mengancam BMW dengan rencana memberlakukan import duty 35 persen terhadap mobil-mobil yang dijual dengan cara impor.