Konsumen Keluhkan Mahalnya Suku Cadang, Begini Respon Nissan

Rabu, 24 Mei 2017 | 11:15 WIB
Konsumen Keluhkan Mahalnya Suku Cadang, Begini Respon Nissan
Presiden Direktur PT. Nissan Motor Indonesia, Eiichi Koito, di Jakarta, Selasa (23/5/2017). [Suara.com/Insan Akbar Krisnamusi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Direktur PT. Nissan Motor Indonesia yang baru, Eiichi Koito, mengakui saat ini banyak konsumen Nissan menganggap harga suku cadang pabrikan otomotif asal Jepang itu mahal.

Koito menilai, masalah itu hanya sebuah persepsi belaka. Namun demikian, Koito menegaskan, persepsi yang tidak menguntungkan tersebut akan berusaha diubah pada masa kepemimpinannya.

Koito efektif menduduki kursi Presiden Direktur NMI per 1 April 2017, menggantikan Antonio Zara.

Koito ditugaskan para bos aliansi Nissan-Mitsubishi untuk 'menyeberang' dari Mitsubishi ke Nissan demi memperlancar rencana penyatuan sumber daya kedua pabrikan, juga mengembangkan bisnis Nissan di Indonesia.

Baca Juga: Presdir Baru Nissan Indonesia Punya Misi Khusus, Apa Itu?

Disinggung mengenai harga suku cadang yang kerap dikeluhkan mahal oleh konsumen di Indonesia, Koito mengatakan telah melakukan riset kecil dengan menanyakan langsung kepada beberapa pemilik kendaraan Nissan yang ke bengkel.

"Seperti yang Anda bilang tadi, konsumen beranggapan suku cadang kami lebih mahal. Saya tanya lagi, suku cadang apa yang mahal, tolong beritahu saya, tapi mereka tidak bisa menyebutkannya secara jelas," ujar Koito dalam konferensi pers perkenalan dirinya di Jakarta, Selasa (23/5/2017).

Selain menanyakan langsung kepada beberapa konsumen, Koito di awal masa kerjanya di NMI, mengaku juga mengecek perbandingan harga suku cadang Nissan dengan merek-merek lain.

Aksi ini dilakukan oleh Koito bersama-sama dengan tim dari divisi purnajual Nissan.

"Di pasar suku cadang, kami memiliki perbedaan harga tidak terlalu spesifik. Ada yang memang lebih mahal, tapi ada juga yang lebih murah. Tapi memang persepsi di masyarakat seperti itu, dan kami harus mengubahnya. Untuk mengubahnya memang tidak mudah. Ini salah satu yang akan kami lakukan dalam membenahi aspek purnajual," tutur Koito.

Baca Juga: Berbagi Platform LMPV, Nissan-Mitsubishi Ogah Tiru Avanza-Xenia

Ia menjelaskan, aspek purnajual saat ini menjadi fokus pertama yang akan diperbaiki untuk meningkatkan penjualan Nissan yang hanya beberapa persen dari total pasar Indonesia.

Dengan demikian, saat lini produk Nissan diperluas, penetrasi ke pasar menjadi lebih baik.

Beberapa perbaikan purnajual, seperti penambahan kuantitas serta kualitas jaringan, memastikan ketersediaan key value parts, penambahan mobile service, penambahan suku cadang yang dijamin tersedia dalam 24 jam dari 500 ke 2.000, gratis biaya jasa untuk servis berkala hingga 50 ribu km/empat tahun, dan rencana pembangunan key value parts shop.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI