Studi: Mobil Berbahan Bakar Minyak Punah dalam Delapan Tahun

Selasa, 23 Mei 2017 | 13:09 WIB
Studi: Mobil Berbahan Bakar Minyak Punah dalam Delapan Tahun
Ilustrasi mobil berbahan bakar minyak. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ratusan pemimpin dunia, pada 2015 lalu, sepakat memperketat emisi gas buang global serta menargetkan mobil berbahan bakar minyak haram hukumnya pada 2035. Akan tetapi, sebuah studi memaparkan bahwa kepunahan mobil berbahan bakar minyak bisa jauh lebih cepat dari itu.

Studi itu, seperti diwartakan Motor1, Selasa(23/5/2017), dibuat oleh Ekonom Universitas Stanford Tony Seba. Hasil dari studi dituliskan dalam laporan berjudul 'Rethinking Transportation 2020-2030'.

Seba, di dalam laporannya, memproyeksikan bahwa tidak ada lagi mobil, bus, atau truk bermesin bensin serta diesel yang dijual di pasar global dalam delapan tahun dari sekarang. Ini berarti, pada 2025, roda empat berbahan bakar minyak menurutnya tinggal cerita di buku sejarah.

Salah satu pemicu utama hilangnya mobil berbahan bakar minyak, berdasarkan pemaparan dalam laporan ialah semakin murahnya harga baterai mobil listrik, diiringi dengan meningkatnya performa baterai. Pasalnya, dengan didorong oleh target emisi global, semua pabrikan berlomba-lomba meriset dan mengembangkan baterai yang murah dan berkemampuan lebih mumpuni.

Baca Juga: Mobil Diduga LMPV Mitsubishi Tertangkap Kamera Dites Chairman

Dalam dua-tiga tahun ke depan saja, baterai mobil listrik diprediksi dapat menempuh minimal 200 mil (322 km) dengan sekali pengisian daya, dengan harga mobil listrik sekitar 30 ribu dollar AS (Rp398,9 juta).

Syahdan, banderol plus jarak tempuh baterai akan mampu dipatok semakin murah dan semakin jauh lagi setelah 2020. Nilai jual yang murah ini didukung pula oleh turunnya biaya operasional per mil dari mobil listrik, juga biaya asuransinya.

Seba menilai, saat ini, industri otomotif sedang mendekati titik kulminasi dari sebuah perubahan signifikan.

"Apa yang diperlihatkan oleh kurva biaya adalah bahwa pada 2025, semua kendaraan baru adalah mobil listrik. Semua bus, truk, traktor, mobil, van, semua moda transportasi yang berjalan di atas roda didukung motor serta baterai listrik," kata Seba.

Baca Juga: Mobil Roborace, Debut di Formula Es Paris ePrix

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI