Suara.com - Toyota tampaknya akan ikut bertarung dalam pengembangan teknologi mobil terbang. Visi raksasa otomotif asal Jepang itu terlihat dari langkahnya untuk mendukung upaya sebuah perusahaan rintisan untuk meluncurkan sebuah mobil terbang pada ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Seperti yang diwartakan AFP, Senin (15/5/2017), Toyota akan mengucurkan investasi sebesar 42,5 juta yen atau sekitar Rp5 miliar untuk mendukung sebuah proyek bernama Cartivator.
Yang dikembangkan dalam proyek itu adalah sebuah kendaraan roda tiga bernama SkyDrive, yang dipersenjatai dengan empat baling-baling sehingga bisa terbang seperti sebuah drone.
SkyDrive, yang panjangnya 2,9 meter dan lebar 1,3 meter, bisa diawaki oleh seorang pilot. Kendaraan terbang itu rencananya akan menjadi mobil terbang terkecil di dunia.
Dalam sebuah video promosi yang beredar di internet, mobil terbang itu tampak melayang di sekitar Tokyo dan kemudian menyulut api pada obor Olimpiade.
SkyDrive ditargetkan bisa terbang dengan kecepatan 100 km/jam dan mampu melayang hingga ketinggian 10 meter di atas permukaan tanah. Saat melesat di darat, ia bisa berlari dengan kecepatan 150 km/jam.
Project Cartivator sendiri melibatkan sejumlah teknisi dan insinyur dari industri otomotif dan dirgantara. Proyek itu sudah dikembangkan sejak 2012 silam.
Rencananya pada akhir tahun 2018 mendatang sebuah purwarupa mobil terbang SkyDrive sudah bisa dipamerkan ke publik.
Sebelumnya ada sejumlah perusahaan yang telah secara terbuka mengaku sedang mengembangkan mobil terbang. Beberapa di antarnya adalah Uber, Boeing, dan Kitty Hawk, sebuah perusahaan rintisan milik pendiri Google, Larry Page.