Raksasa Cina Investasikan Rp86 T untuk Pabrik Mobil Listrik

Jum'at, 12 Mei 2017 | 14:50 WIB
Raksasa Cina Investasikan Rp86 T untuk Pabrik Mobil Listrik
GE3 EV, salah satu mobil listsrik GAC Motors, dipamerkan di Amerika Serikat pada Januari 2017 (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cina merupakan pasar mobil listrik terbesar di dunia dan pabrikan-pabrikan lokal pun tak ingin kalah dengan pemain-pemain asing di kandang sendiri. Raksasa otomotif Cina, GAC Motors, sampai berinvestasi 6,5 miliar dollar AS (Rp86,66 triliun) untuk membangun pabrik mobil listrik di Guangzhou.

Investasi tersebut, seperti dilaporkan Electrec pada awal pekan ini, dihabiskan untuk pabrik serta area industrial di sekitarnya. Area ini berisi pemasok-pemasok komponen plus divisi riset dan pengembangan. Sementara, besar investasi untuk pabriknya saja ialah 679 juta dollar AS (Rp9,05 triliun).

Pabrik itu sendiri saat ini sedang dalam proses pembangunan dan ditargetkan rampung pada akhir 2018. Kapasitas produksinya ditargetkan 200.000 unit per tahun.

Salah satu model mobil listrik yang sudah dipastikan akan dirakit di situ ialah GE3, yang sudah dipamerkan GAC Motors di Detroit Auto Show 2017.

"Dalam lima tahun ke depan kami akan perkenalkan tujuh model mobil listrik yang merambah tiga sektor pasar yaitu mobil listrik murni, range-extending, dan hibrida. Misi kami adalah menjadi pemimpin di bisnis mobil listrik dan menjualnya sebanyak 20.000 unit pada 2020," kata General Manager GAC Motors Yu Jun.

Sebagai bukti lain dari ambisi itu, GAC Motors, lanjut dia, juga telah menandatangani perjanjian kerja sama strategis dengan 10 pemasok komponen terkemuka dunia. Di antaranya ialah Aisin Seiki, Michelin, Continental, dan Faurecia.

Cina pada tahun lalu menjual 28 juta unit mobil. Sebanyak 2 persen di antaranya (560 ribu unit) adalah mobil berbahan bakar alternatif, termasuk mobil listrik.

Pada 2025, Cina menargetkan penjualan 35 juta unit mobil, dengan 7 juta unit di antaranya dikontribusikan oleh mobil-mobil berteknologi hijau.

Cina mewajibkan pula para pemain mobil listrik melakukan lokalisasi produksi di negara tersebut, dengan menggandeng perakit-perakit lokal. Selain itu, pemerintah Cina mengharuskan penjualan mobil listrik menyumbangkan 8 persen dari total transaksi jual-beli pabrikan di 2018. Persentasenya meningkat menjadi 10 persen di 2019 dan 12 persen di 2020.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI