Suara.com - Pabrik terbaru Mitsubishi di Indonesia resmi beroperasi pada Selasa (25/4/2017). Peresmian pabrik yang berlokasi di Cikarang, Bekasi itu dilakukan oleh Presiden Joko 'Jokowi' Widodo.
Pemancangan tiang pertama pabrik Mitsubishi dilakukan pada Maret 2015 silam. Pabrik bernilai investasi Rp7,3 triliun ini dibangun oleh PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) di atas lahan 51 hektare dan memiliki kapasitas produksi terpasang 160 ribu unit per tahun yang bisa ditambah hingga 240 ribu unit.
Pabrik ini bakal merakit MPV Mitsubishi dengan kapasitas produksi 80 ribu unit, All-New Pajero Sport (40 ribu unit), L300 (40 ribu).
Seremoni peresmian pabrik, selain dihadiri oleh Presiden Jokowi, juga dihadiri antara lain oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Chairman of The Board Mitsubishi Motors Corporation (MMC) Carlos Ghosn, serta Chief Executive Officer MMC Osamu Masuko.
Baca Juga: Mobil Terbang Besutan Startup Milik Bos Google Segera Dipasarkan
Dalam kata sambutannya, Jokowi menegaskan kembali bahwa kegiatan investasi di Indonesia harus dipermudah.
"Investor jangan dipersulit agar ekonomi bergerak, agar pertumbuhan ekonomi selalu ada di negara kita Indonesia, dan juga supaya makin banyak rakyat yang mendapatkan pekerjaan karena investasi bisa membuka lapangan kerja. Seperti kita lihat sekarang, pabrik baru MMKI bisa membuka 3.000 lapangan kerja," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan, pasar otomotif Indonesia adalah pasar yang besar. Ia mengutip penjelasan COB MMC Carlos Ghosn kepadanya bahwa pasar otomotif Indonesia tumbuh rata-rata 10 persen per tahun.
"Artinya, dengan pasar besar seperti itu, saya meyakini akan lebih banyak lagi investasi otomotif yang masuk ke Indonesia karena pasarnya yang sangat besar," ucap Jokowi.
Jokowi kemudian meminta kepada pabrikan-pabrikan otomotif agar tak hanya berinvestasi, tapi juga meningkatkan ekspor, melakukan alih teknologi, dan mendayagunakan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Pemerintah, di sisi lain, akan mengakselerasi kualitas SDM lewat peningkatan mutu serta kurikulum pendidikan vokasi.
Baca Juga: 7 Tahun Dianiaya Suami, Perempuan Ini Balas Dendam dengan Sadis
"Saya minta industri otomotif Indonesia mulai tingkat pasar ekspor. Memang, pasar domestik besar, tapi pasar ekspor perlu juga (ditingkatkan) demi keseimbangan," tegas Jokowi.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dalam laporannya, memaparkan bahwa pada tahun lalu kontribusi industri alat angkutan, termasuk industri otomotif di dalamnya, merupakan penyumbang pendapatan domestik bruto (PDB) ketiga terbesar. Industri alat angkut di 2016 berkontribusi 10,47 persen terhadap PDB.
Penjualan mobil di 2016, lanjut Airlangga, berjumlah 1,1 juta unit dengan ekspor sekitar 200 ribu unit. "Industri otomotif penting karena ditargetkan bisa memproduksi 2,5 juta kendaraan di 2020," sebutnya.