Suara.com - Mobil terbang bukan lagi isapan jempol belaka, karena tahun depan bahkan sudah ada perusahaan yang menyatakan siap menjualnya tahun depan. Di tengah era mobil terbang yang semakin dekat, sebuah hasil survei menyatakan banyak konsumen masih takut dan menilai fitur parasut adalah kewajiban.
Di ajang Top Marques Monaco, 20-23 April saja, ada setidaknya dua mobil terbang diperlihatkan. Yang pertama adalah mobil terbang dari AeroMobil yang pemesanannya telah dibuka dan distribusinya dilakukan mulai 2020. Yang kedua adalah dari PAL-V, dengan pengiriman kepada konsumen ditargetkan pada akhir 2018 nanti.
Beberapa perusahaan lain juga telah membuat prototipe dan menjalani pengetesan. Perusahaan pesawat terbang Airbus, Januari silam, bahkan mengumumkan bahwa pada tahun ini mereka akan memamerkan prototipe mobil terbang pribadi.
University of Michigan, Amerika Serikat, seperti dilaporkan Carscoops pada Senin (24/4/2017), pun membuat survei demi mengetahui respons konsumen terhadap teknologi ini. Survei diinisiasi oleh akademisi dari program studi Sustainable World Transportation.
Hasilnya, hampir dua per tiga responden menyadari perkembangan mengenai mobil terbang. Sebanyak 63 persen dari total responden kemudian mengatakan sangat was-was terhadap sisi keamanan dari mobil terbang.
Sebanyak 83 persen dari keseluruhan peserta survei juga menyatakan lebih merasa nyaman dengan mobil terbang yang mampu take-off dan landing secara vertikal seperti helikopter. Sementara, 80 persen menganggap parasut yang akan mengembang di saat darurat adalah fitur yang harus ada.