BMW membuka peluang untuk membuat supercar bermesin hibrida di masa depan. Pabrikan asal Jerman ini membeberkan sudah ada beberapa kali diskusi internal mengenai hal itu, tapi belum dapat memastikan proyek ini benar-benar terwujud.
"Pada saat ini, prioritas kami ada di isu lain," ucap Vice President Sales and Marketing BMW M Division, Peter Quintus, seperti diwartakan laman daring Drive belum lama ini.
Menurut dia, tantangan yang harus dipikirkan dan dihadapi ialah kapasitas riset dan pengembangan serta nilai investasi besar yang mesti dikeluarkan. "Kami akan sangat senang sekali mengerjakannya. Para insinyur kami pun demikian. Tapi, perlu uang dalam jumlah tertentu agar dapat melaksanakannya."
Meski peluang untuk membuat supercar hibrida masih belum jelas, BMW sendiri telah memiliki konsep-konsepnya. "Jika akhirnya ada keputusan bahwa kami akan wujudkan proyek itu, kami sudah tahu mobil itu akan seperti apa," tegas Quintus.
Mesin hibrida sendiri, lanjutnya, sudah merupakan sebuah kebutuhan. Di era saat ini, tetap berkutat dengan mesin konvensional apalagi untuk supercar bukanlah sebuah pendekatan yang bijak untuk dilakukan.
"Mobil itu setidaknya haruslah berteknologi plug-in hybrid," ucap Quintus.
Kalau pun ada satu hal yang dipastikan oleh Quintus, itu adalah garansi untuk meneruskan penjualan mobil sport hibrida i8 dan peluncuran i8 Roadster di 2018. "i8 sudah membawa kesuksesan besar bagi kami dan versi roadster-nya kami yakini juga demikian."