Beda dari Suzuki, Honda Tak Investasi Lagi Penuhi Regulasi EURO 4

Rizki Nurmansyah | Insan Akbar Krisnamusi
Beda dari Suzuki, Honda Tak Investasi Lagi Penuhi Regulasi EURO 4
Honda akhirnya meluncurkan New City dan New Odyssey untuk pasar Indonesia, Kamis (16/3/2017). [Suara.com/Insan Akbar Krisnamusi]

Produk Honda yang belum menerapkan EURO 4 hanya tinggal sedan Accord.

Suara.com - Pabrikan Honda menyatakan pihaknya tidak perlu lagi menyiapkan investasi tambahan demi memenuhi regulasi EURO 4 tahun depan yang ditetapkan pemerintah Indonesia.

Pasalnya, pabrik Honda di Indonesia saat ini memang sudah dipersiapkan untuk memproduksi mobil-mobil berstandar EURO 4.

Pemerintah, lewat Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 20/2017, memutuskan bahwa mulai September 2018 mobil-mobil bermesin yang beredar di pasar otomotif Tanah Air berstandar EURO 4, loncat satu tingkat dari standar EURO 2 saat ini. Sementara, mobil bermesin diesel baru akan menerapkannya pada 2021.

Hal ini membuat emisi gas buang kendaraan lebih sedikit, tapi standar mesin dan bahan bakar minyak (BBM) yang digunakan harus lebih tinggi.

Baca Juga: Harga Separo Honda BeAT, Sudah Keyless: Intip Pesona Ampere Reo 80

Mobil bermesin bensin mesti menggunakan BBM dengan Research Octane Number (RON) 92.

Beberapa merek roda empat yang memiliki pabrik di Indonesia sudah menyatakan perlu melakukan investasi tambahan demi meningkatkan standar peralatan pabrik, salah satunya Suzuki. Honda, di sisi lain, menyatakan tidak perlu melakukannya.

Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT. Honda Prospect Motor Jonfis Fandy mengatakan, hampir seluruh model Honda yang dijual di Indonesia sudah menerapkan standar EURO 4 terlebih dahulu meski saat ini Indonesia masih EURO 2.

"Mau mobil (rakitan) lokal, mau impor, sudah," ucap Jonfis saat ditemui Suara.com dalam acara uji kendaraan Honda New City pada, Kamis (20/4/2017) kemarin, di Alam Sutera, Tangerang.

Menurut Jonfis, saat ini produk Honda yang belum menerapkan EURO 4 hanya tinggal sedan Accord. Model ini sendiri diimpor ke nusantara.

Baca Juga: Nissan Pilih Pangkas Produksi Model Terlaris untuk Pasar AS Dampak Tarif Impor Trump

"Enggak ada investasi tambahan lagi," tegas Jonfis.